JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, wilayah Jawa dan Bali menjadi penyumbang kasus harian varian Omicron terbesar.
Tak tanggung-tanggung, persentasenya mencapai 95,45 persen dari total kasus harian Covid-19 pada tanggal 12 Juli 2022.
Pada tanggal itu, kasus harian untuk pertama kalinya menyentuh lebih dari 3.000 kasus atau tepatnya 3.361 kasus harian.
"Per 12 Juli, Jawa-Bali menjadi penyumbang terbesar kasus positif harian, di mana 95,45 persen dari total kasus positif berasal dari pulau Jawa," kata Wiku dalam konferensi pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Jakarta, Rabu (13/7/2022).
Baca juga: 2 RT Zona Merah Covid-19 di Jakarta Barat Belum Micro Lockdown, Sudinkes Tunggu Arahan Pemprov
Wiku mengatakan, perkembangan dan dominasi kasus positif yang makin meningkat beberapa hari terakhir perlu menjadi perhatian penting.
Hal ini menandakan, penularan Covid-19 masih berpusat di Jawa dan Bali.
Sebab, pergerakan aktivitas masyarakat memang terjadi paling banyak di dua wilayah ini. Apalagi, saat ini sebagian masyarakat sudah melakukan pergerakan secara besar-besaran.
Untuk itu, dia meminta masyarakat menerapkan pola hidup sehat. Tetap menggunakan masker dengan disiplin dan rajin mencuci tangan.
"Naik atau turunnya kasus setiap individu masyarakat tetap harus bertanggung jawab untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Mohon jadikan perilaku ini menjadi kebiasaan yang sudah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari," kata Wiku.
Adapun angka kasus harian yang sudah tembus 3.000 kasus per hari meningkat 6 kali lipat dibandingkan bulan lalu. Tercatat, pada 12 Juni, kasus harian masih di angka 551 kasus per hari.
"Kemarin tanggal 12 Juli 2022 untuk pertama kalinya kasus harian Covid-19 di Indonesia mencapai angka lebih dari 3.000 kasus atau tepatnya 3.361 kasus dalam satu hari," ujar dia.
Baca juga: 2 RT Zona Merah Covid-19 di Jakarta Barat Belum Micro Lockdown, Sudinkes Tunggu Arahan Pemprov
Kenaikan kasus positif harian ini, kata Wiku, secara bersamaan meningkatkan kasus aktif.
Hingga 12 Juli, kasus aktif menembus angka 20.000, atau naik 4 kali lipat bulan lalu yang hanya mencatatkan angka 4.000 kasus aktif.
Kenaikan ini lantas meningkatkan tingkat kasus positif (positivity rate). Pada pekan kedua bulan Juli, positivity rate kasus Covid-19 di Indonesia menembus 5,12 persen. Nilainya lebih besar dari standar WHO, yaitu 5 persen.
Kabar baiknya, kata Wiku, meskipun kasus positif aktif dan positivity rate meningkat, kasus kematian tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
Pada tanggal 12 Juli 2022, kasus kematian akibat Covid-19 bertambah delapan.
"Penting untuk melihat kenaikan kasus yang terjadi saat ini hingga tingkat provinsi untuk melihat besaran masalah di tiap-tiap daerah," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.