Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/07/2022, 23:09 WIB
Singgih Wiryono,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komnas Perempuan Alimatul Qibtiyah menceritakan pesan-pesan feminisme yang pernah dilontarkan oleh Almarhum Buya Syafi'i Ma'arif dalam acara Memorial Lecture Syafii Maarif di Salihara Art Center, Jakarta Selatan, Selasa (5/7/2022).

Wanita yang akrab disapa Alim itu menyebut Buya Syafii Maarif merupakan sosok feminisme muslim Indonesia yang memperjuangkan hak-hak perempuan.

"Buya adalah seorang feminis muslim Indonesia, karena pikiran-pikiran beliau terkait dengan Pancasila sila kelima khususnya isu perempuan itu sangat luar biasa," katanya, Selasa.

Baca juga: Cerita Kedekatan Buya Syafii Maarif dengan Jakob Oetama...

Dia juga mengatakan, ada pernyataan menggugah yang pernah disampaikan Buya Syafii Maarif tentang pendidikan.

Bagi Buya, pendidikan adalah cara untuk memerdekakan semua orang, bukan alat untuk mengekang terlebih kepada kaum perempuan.

"Beliau tidak setuju perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, tidak setuju. Pendidikan itu harus memerdekakan laki-laki dan perempuan," kata Alim.

"Bahkan di dalam tulisan beliau mengatakan 'saya mendidih membaca fenomena bahwa Taliban melarang perempuan untuk sekolah'," ucap Alim.

Baca juga: Kenang Buya Syafii Maarif, Goenawan Mohamad Tak Kuasa Tahan Tangis

Ada pesan lain yang diingat Alim dari perjuangan feminisme Buya Syafi'i Ma'arif.

Ia mengatakan, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu pernah berpesan pada kaum laki-laki untuk bersyukur atas kemajuan para kaum perempuan.

"Beliau pesannya begini, 'kamu laki-laki harus bersyukur dengan kemajuan yang sudah diraih oleh perempuan, asalkan para perempuan itu di dalam bergerak bersumber pada nilai-nilai Alquran. Karena mereka bergerak tidak ingin mendominasi laki-laki tapi perempuan bergerak untuk bahagia bersama laki-laki. Berkiprah mengimplementasikan nilai-nilai kemanusiaan'," kata Amil menirukan Buya Syafii.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Nasional
MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

Nasional
Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Nasional
Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Nasional
Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Nasional
Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Nasional
Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Nasional
Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Maluku

Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Maluku

Nasional
Kemenkominfo 'Take Down' 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu 2024

Kemenkominfo "Take Down" 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu 2024

Nasional
Menko Polhukam: Pengumuman Hasil Pemilu 2024 Masih Sesuai Rencana, 20 Maret

Menko Polhukam: Pengumuman Hasil Pemilu 2024 Masih Sesuai Rencana, 20 Maret

Nasional
Kasus Korupsi APD Covid-19, Wakil Ketua MPR Tak Penuhi Panggilan KPK karena Sedang Umrah

Kasus Korupsi APD Covid-19, Wakil Ketua MPR Tak Penuhi Panggilan KPK karena Sedang Umrah

Nasional
Tunggu PDI-P untuk Gulirkan Hak Angket, PKB: Bagusnya Bareng-bareng

Tunggu PDI-P untuk Gulirkan Hak Angket, PKB: Bagusnya Bareng-bareng

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Hanan Supangkat Terkait Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo

KPK Cegah Pengusaha Hanan Supangkat Terkait Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo

Nasional
Wapres Kumpulkan Menteri Bahas Stunting, Ungkap Prevalensinya Hanya Turun 0,1 Persen

Wapres Kumpulkan Menteri Bahas Stunting, Ungkap Prevalensinya Hanya Turun 0,1 Persen

Nasional
Jokowi Panggil 2 Menterinya, PKB Tegaskan Hak Angket Pemilu Terus Bergulir

Jokowi Panggil 2 Menterinya, PKB Tegaskan Hak Angket Pemilu Terus Bergulir

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com