Wanita yang akrab disapa Alim itu menyebut Buya Syafii Maarif merupakan sosok feminisme muslim Indonesia yang memperjuangkan hak-hak perempuan.
"Buya adalah seorang feminis muslim Indonesia, karena pikiran-pikiran beliau terkait dengan Pancasila sila kelima khususnya isu perempuan itu sangat luar biasa," katanya, Selasa.
Dia juga mengatakan, ada pernyataan menggugah yang pernah disampaikan Buya Syafii Maarif tentang pendidikan.
Bagi Buya, pendidikan adalah cara untuk memerdekakan semua orang, bukan alat untuk mengekang terlebih kepada kaum perempuan.
"Beliau tidak setuju perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, tidak setuju. Pendidikan itu harus memerdekakan laki-laki dan perempuan," kata Alim.
"Bahkan di dalam tulisan beliau mengatakan 'saya mendidih membaca fenomena bahwa Taliban melarang perempuan untuk sekolah'," ucap Alim.
Ada pesan lain yang diingat Alim dari perjuangan feminisme Buya Syafi'i Ma'arif.
Ia mengatakan, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu pernah berpesan pada kaum laki-laki untuk bersyukur atas kemajuan para kaum perempuan.
"Beliau pesannya begini, 'kamu laki-laki harus bersyukur dengan kemajuan yang sudah diraih oleh perempuan, asalkan para perempuan itu di dalam bergerak bersumber pada nilai-nilai Alquran. Karena mereka bergerak tidak ingin mendominasi laki-laki tapi perempuan bergerak untuk bahagia bersama laki-laki. Berkiprah mengimplementasikan nilai-nilai kemanusiaan'," kata Amil menirukan Buya Syafii.
https://nasional.kompas.com/read/2022/07/05/23092081/komisioner-komnas-perempuan-buya-syafii-maarif-feminis-muslim-indonesia