Beliau menolak segala bentuk pemerintahan yang memberikan kekuasaan berlebihan kepada kelompok tertentu agar bisa menciptakan mekanisme kontrol dan keseimbangan antarlembaga yang ada dalam negara.
Lalu sampai di mana kita hari ini? Bagi saya, tak penting seperti apa pencapaian kita hari ini setelah berpuluh-puluh tahun dialektika ideasional yang dilakukan tokoh-tokoh di atas.
Setidaknya, dengan memahami mimpi dan harapan para tokoh ini, dengan memahami isi pemikiran mereka di saat itu, kita bisa paham bahwa Indonesia diperjuangkan bukan untuk dimain-mainkan oleh generasi penerusnya.
Apapun perkembangannya kemudian, apapun cara dan metode untuk membesarkan Pancasila serta Indonesia, selama dijalankan dalam semangat untuk rakyat, saya kira layak untuk diapresiasi.
Yang sangat perlu diingat bahwa mereka tidak bermain-main dengan cita-citanya, jadi ada baiknya para petinggi negeri hari ini juga tidak main-main dengan negara ini, tidak bersendagurau dengan kepentingan rakyat banyak, dan tidak mudah menjadikan segala instrumen kenegaraan sebagai sebuah bahan iklan politik yang dangkal. Semoga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.