JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Bidang Kebudayaan Tri Rismaharini menjawab soal apakah ada dorongan agar dirinya maju dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024 mendatang.
Menurut Risma, dia tidak mengetahui soal dorongan itu.
"Aku enggak itu, sekali lagi saya enggak pernah bayangkan jadi apa saya. Karena bagi saya jabatan itu tidak bisa diminta," ujar Risma di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022).
"Jadi waktu mulai pertama sampai kedua wali kota (Surabaya), bahkan kemarin menteri (Mensos) pun saya enggak tahu, karena enggak dikasih tau juga," ungkapnya.
Baca juga: Didukung HIPMI Maju Pilgub DKI 2024, Gibran: Kita Lihat Saja
Risma pun menegaskan, saat ini tidak ada komunikasi soal Pilgub 2024.
Sebab, dirinya harus bekerja dengan konsentrasi penuh sebagai Ketua DPP Bidang Kebudayaan.
Sehingga saat ini dia sedang berkonsentrasi bagaimana agar masyarakat bisa mengakses ekonomi lebih baik
Risma pun menegaskan bahwa bukan mimpinya untuk maju dalam Pilgub DKI 2024.
"Sekali lagi saya sampaikan itu bukan keinginan atau mimpi saya, sedikitpun tidak ada saya. Karena bagi saya jabatan itu tidak diminta," tuturnya.
Saat kembali disinggung apakah nantinya siap jika dipastikan diusung dalam pilgub, Risma pun menjawab tidak tahu.
Dia lantas mengungkapkan sudah empat kali menolak jabatan menteri yang ditugaskan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Tawaran itu disebutkannya diberikan saat Presiden Joko Widodo memenangkan Pemilu 2014.
Tawaran kedua kalinya diberikan saat Jokowi kembali memenangi Pemilu 2019.
"Karena menteri itu saya sudah empat kali menolak ke Ibu (Megawati). Kemudian Pak Jokowi pertama menang saya (bilang) matur nuwun Bu saya enggak mau jadi menteri," katanya.
"Terus yang kedua Pak Jokowi menang saya ditelepon, posisi di Jerman, saya sampaikan enggak Ibu. Kemudian Pak Jokowi di Surabaya telepon saya, endak Pak, endak papa Bapak, saya selesaikan di wali kota dulu," tambahnya.