Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": Kepuasan dan Keyakinan terhadap Kinerja Pemerintah Tak Sejalan Latar Belakang Pilihan Politik

Kompas.com - 20/06/2022, 12:40 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Sepanjang delapan tahun terakhir ini, keduanya relatif konsisten memilih di luar pemerintahan.

Bahkan, pada perombakan kabinet pekan lalu, kedua partai politik ini tetap tidak masuk dalam skema perombakan kabinet.

Adapun survei tingkat kepuasan dan keyakinan terhadap kinerja pemerintah berdasarkan latar belakang pilihan politik ini dilakukan dengan metode penelitian berupa survei periodik melalui wawancara tatap muka yang diselenggarakan Litbang Kompas pada 26 Mei-4 Juni 2022.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Kepuasan Publik terhadap Kinerja Ekonomi Pemerintah Turun Jadi 50,5 Persen

Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia.

Tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error penelitian lebih kurang 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Hasil survei juga mengungkapkan, apa yang terjadi di pemilih PKS dan Demokrat cenderung juga terjadi di pemilih dari sejumlah partai politik pendukung pemerintah.

Seperti halnya pemilih dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Pemilih dari kedua partai ini justru cenderung mengambil sikap yang sama dengan pemilih dari partai-partai oposisi.

Sebut saja pemilih PPP yang selama ini, di dua survei (Januari dan Juni) konsisten berada di kelompok kuadran dengan tingkat keyakinan yang relatif rendah terhadap performa pemerintahan Jokowi.

Berdasarkan survei Januari 2022, pemilih PPP berada di kuadran kiri bawah, yakni mereka yang cenderung tidak puas dengan kinerja pemerintah dan sekaligus tidak meyakini performa kinerja pemerintah akan lebih baik ke depannya.

Kondisi ini relatif terjaga di survei Juni 2022, meskipun tingkat kepuasannya cenderung meningkat, sehingga pemilih PPP bergeser dan masuk dalam kelompok kuadran kanan bawah, yakni mereka yang cenderung cukup puas dengan kinerja pemerintah namun tidak cukup meyakini pemerintah akan lebih baik kinerjanya di sisa periodenya nanti.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Kepuasan Publik di Bidang Polkam 73,1 Persen, Turun Dibandingkan Januari

Hal yang lebih kurang sama juga terjadi pada pemilih PAN.

Pada survei Januari lalu, posisi pemilih PAN masih berada di kuadran kanan atas, yakni mereka yang tingkat kepuasan dan tingkat keyakinannya tinggi pada kinerja pemerintahan Jokowi.

Namun, di survei Juni 2022, kondisinya bergeser.

Apresiasi terhadap kinerja pemerintah memang masih stabil, namun tingkat keyakinannya menurun drastis, sehingga kelompok pemilih PAN bergeser ke kuadran kanan bawah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com