Sementara itu, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan bahwa komunikasi yang saat ini tengah berjalan baru sebatas penjajakan.
Ia pun memastikan bahwa pihaknya tidak akan terburu-buru untuk mengumumkan rencana pembentukan koalisi itu.
"Ini kan baru komunikasi, pacaran, soal deklarasi, soal pengumuman itu kan soal teknis saja, tidak ada yang terburu-buru. Tentu kalau kita mau deklarasi ya cari hari yang baik, cari yang suasananya terang, enggak mendung-mendung begini," kata Jazilul di Kompleks Parlemen.
Jazilul pun menegaskan bahwa koalisi yang mungkin akan dibangun kelak tidak akan menutup kemungkinan untuk mengajak partai lain di dalamnya, termasuk Nasdem.
Diketahui, beberapa waktu lalu para elite Demokrat dan Nasdem telah bertemu di Kantor DPP Nasdem di Gondangdia, Jakarta.
Menurut Jazilul, setiap koalisi membutuhkan dukungan partai lain untuk dapat memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT).
Baca juga: Demokrat Akui Komunikasi Intens dengan PKB dan PKS
"Jadi kalau disebut mungkin, pasti mungkin karena dia tidak mungkin dia sendirian. Bawa tiket sendirian enggak bisa masuk, bagaimana? Buat apa tiketnya nanti kalau hangus," kata Jazilul.
Nasdem tak merasa ditinggalkan
Ditemui terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menegaskan bahwa partainya tidak merasa ditinggalkan menyusul rencana pembentukan koalisi Demokrat-PKS-PKB.
Termasuk, kata dia, dengan adanya pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu besutan Partai Amanat Nasional, Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan sebelumnya.
Menurut Ali, dengan telah dikantonginya tiga nama calon presiden yang hendak diusung pada Pilpres 2024 mendatang, Nasdem justru telah memiliki modal tersendiri untuk ditawarkan kepada parpol lain.
Ketiga nama itu adalah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.
Dia yakin nama-nama capres yang direkomendasikan Nasdem menarik bagi partai lain yang sudah menjajaki koalisi.
Baca juga: Eks Gubernur Banten Wahidin Halim Keluar dari Demokrat, Nasdem: Kita Kasih Karpet Biru
"Insya Allah yang akan kami tawarkan adalah putra terbaik negeri. Dan pastinya akan kami tawarkan kepada partai koalisi, sebagai daya tawar untuk sama-sama mengusulkan nama tersebut," tuturnya.
Lebih jauh, Ali mengatakan bisa saja koalisi lain mengusulkan sosok capres yang sama dengan Nasdem.
Sehingga, Nasdem bisa bergabung dengan koalisi yang memiliki visi sama tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.