Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana PKB, Nasdem dan PKS Jajaki Koalisi, Mengulang Era Dukung SBY?

Kompas.com - 18/06/2022, 07:32 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan bahwa komunikasi yang saat ini tengah berjalan baru sebatas penjajakan. 

Ia pun memastikan bahwa pihaknya tidak akan terburu-buru untuk mengumumkan rencana pembentukan koalisi itu.

"Ini kan baru komunikasi, pacaran, soal deklarasi, soal pengumuman itu kan soal teknis saja, tidak ada yang terburu-buru. Tentu kalau kita mau deklarasi ya cari hari yang baik, cari yang suasananya terang, enggak mendung-mendung begini," kata Jazilul di Kompleks Parlemen.

Jazilul pun menegaskan bahwa koalisi yang mungkin akan dibangun kelak tidak akan menutup kemungkinan untuk mengajak partai lain di dalamnya, termasuk Nasdem.

Diketahui, beberapa waktu lalu para elite Demokrat dan Nasdem telah bertemu di Kantor DPP Nasdem di Gondangdia, Jakarta.

Menurut Jazilul, setiap koalisi membutuhkan dukungan partai lain untuk dapat memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT).

Baca juga: Demokrat Akui Komunikasi Intens dengan PKB dan PKS

"Jadi kalau disebut mungkin, pasti mungkin karena dia tidak mungkin dia sendirian. Bawa tiket sendirian enggak bisa masuk, bagaimana? Buat apa tiketnya nanti kalau hangus," kata Jazilul.

Nasdem tak merasa ditinggalkan

Ditemui terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menegaskan bahwa partainya tidak merasa ditinggalkan menyusul rencana pembentukan koalisi Demokrat-PKS-PKB.

Termasuk, kata dia, dengan adanya pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu besutan Partai Amanat Nasional, Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan sebelumnya.

Menurut Ali, dengan telah dikantonginya tiga nama calon presiden yang hendak diusung pada Pilpres 2024 mendatang, Nasdem justru telah memiliki modal tersendiri untuk ditawarkan kepada parpol lain.

Ketiga nama itu adalah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.

Dia yakin nama-nama capres yang direkomendasikan Nasdem menarik bagi partai lain yang sudah menjajaki koalisi.

Baca juga: Eks Gubernur Banten Wahidin Halim Keluar dari Demokrat, Nasdem: Kita Kasih Karpet Biru

"Insya Allah yang akan kami tawarkan adalah putra terbaik negeri. Dan pastinya akan kami tawarkan kepada partai koalisi, sebagai daya tawar untuk sama-sama mengusulkan nama tersebut," tuturnya.

Lebih jauh, Ali mengatakan bisa saja koalisi lain mengusulkan sosok capres yang sama dengan Nasdem.

Sehingga, Nasdem bisa bergabung dengan koalisi yang memiliki visi sama tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com