Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto Singgung Perlu Ada Pembeda PDI-P dengan PKS dan Demokrat

Kompas.com - 16/06/2022, 22:49 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, setiap partai politik perlu memiliki pembeda dengan partai lainnya.

Pembeda itu bisa dilihat dari visi dan misi yang dibawa untuk menghadapi Pemilu 2024.

"Bagaimana setiap partai politik punya agenda menyiapkan visi dan misi bagi seluruh partainya di dalam Pemilu 2024," kata Hasto di acara Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala/Wakil Kepala Daerah PDI-P di Sekolah Partai, Jakarta, Kamis (16/6/2022).

"Ini yang harusnya dikontestasikan. Apa beda PDI Perjuangan dengan PKS? Apa beda PDI Perjuangan dengan Demokrat?" lanjut dia.

Baca juga: Ganjar Masuk Bursa Capres Nasdem, Hasto: PDI-P Tak Campuri Urusan Parpol Lain

Sebab, Hasto mengatakan, visi dan misi partai yang akan dilihat publik ketika menentukan pilihan pada Pemilu 2024.

Hasto menerangkan, PDI-P memiliki visi dan misi untuk mendahulukan penyelesaian masalah bangsa, misalnya potensi krisis pangan.

Dalam hal ini, PDI-P mengusulkan seluruh kader kepala/wakil kepala daerah untuk melakukan penanaman pohon pendamping beras.

"Ini harus digalakkan saudara-saudara sekalian, karena ancaman ini semakin nyata, sehingga kepala daerah kita harus membuat laporan setiap bulan," ujarnya.

Baca juga: Ganjar Tegaskan Tetap Kader PDI-P, Hasto: Tegak Lurus pada Disiplin Partai

Hasto menilai, soal krisis pangan dan berbagai ancaman lainnya lebih penting untuk dibicarakan daripada terkait Pemilu maupun Pilpres.

Untuk itu, PDI-P memilih berada di luar hiruk pikuk elektoral karena melihat pekerjaan rumah yang besar masih menjadi konsentrasi partai.

"Karena itulah Ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri) memberikan arahan jangan bawa kontestasi terlalu dini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com