Ahmad Ali menyatakan, hal itu menunjukan bahwa para kader partainya masih dipercaya oleh Presiden Jokowi.
“Kalau hari ini kita lihat ada reshuffle dan kader Partai Nasdem tetap dipercaya di kabinet karena alhamdulilah menteri berprestasi,” kata dia.
Baca juga: Rakernas Nasdem untuk Hasilkan 3 Nama Capres Resmi Dibuka
Ia mengaku tak khawatir terhadap berbagai isu yang menyebut menteri dari Partai Nasdem bakal diganti. Sebab, para menteri itu punya kinerja yang baik.
“Kami tidak perlu khawatir dengan itu (reshuffle) dengan kinerja yang dimiliki hari ini,” ucap Ali.
Nama Ganjar dan Anies dibahas
Pada hari yang sama dengan reshuffle kabinet, Partai Nasdem menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang salah satu agendanya mencari calon presiden yang akan diusung dalam Pemilu 2024.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disebut sebagai figur capres yang muncul dalam Rakernas Partai Nasdem.
Ahmad Ali mengungkapkan, para kader Partai Nasdem di daerah tampak menyukai dua tokoh tersebut.
“Kalau kita lihat aspirasi beberapa (kader) wilayah yang muncul di media tidak jauh-jauh menyebut Anies kemudian Ganjar,” kata dia.
Terkait koalis dengan partai lain, Surya Paloh mengungkapkan belum ada partai politik (parpol) yang mendekati Partai Nasdem untuk berkoalisi menghadapi Pemilu 2024.
Paloh mengatakan, petinggi-petinggi parpol yang datang ke Nasdem Tower beberapa waktu lalu itu belum tentu memiliki niat untuk mendekati Nasdem.
"Terus terang, belum ada. Datang kan belum tentu dekat," ujar Paloh saat ditemui di area Parkir Timur Senayan, Jakarta, Rabu (15/6/2022).
Baca juga: Surya Paloh Sebut Semua Pihak Bisa Jadi Capres dari Nasdem
Kendati demikian, menurut dia, kondisi itu bukan berarti membuat Nasdem justru yang menjemput bola untuk mendekati partai lain.
"Kita harapkan seperti yang selalu saya sampaikan, negara kita bisa meningkatkan kualitas pemilu dari waktu ke waktu. Saya kira kalian sepakat itu, jangan terlalu banyak buang energi yang percuma, apalagi membuat kita semakin tersudut-sudut satu sama lain," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.