JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo merombak kabinetnya. Setelah timbul tenggelam menjadi isu hampir setahun terakhir, Kabinet Indonesia Maju akhirnya di-reshuffle juga pada Rabu (15/6/2022).
Ada dua wajah menteri baru di kabinet. Pertama, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan yang dilantik sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi.
Lalu, mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang ditetapkan sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggantikan Sofyan Djalil.
Baca juga: Ini Pertunjukan Politik, Bukan Reshuffle Kabinet...
Bersamaan dengan itu, presiden juga melantik tiga wakil menteri. Ketiganya datang dari kalangan partai politik.
Mereka yakni Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri ATR/BPN.
Lalu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Ferry Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan, dan Politisi PDI Perjuangan John Wempi Watipo sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri.
Dengan formasi baru ini, seluruh partai politik pendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin sudah terakomodir di kabinet.
Sebagaimana diketahui, isu reshuffle bergulir sejak PAN menyatakan bergabung dengan pemerintah pada akhir Agustus 2021. Partai matahari putih itu akhirnya mendapat kursi menteri sepuluh bulan setelah menyatakan merapat dengan koalisi.
Baca juga: Reshuffle Kabinet Dinilai Jadi Politik Akomodatif Jokowi
Susunan menteri dan wakil menteri terbaru memperlihatkan bahwa Kabinet Indonesia Maju disesaki oleh elite partai politik.
Dari total 50 jajaran kabinet (34 menteri dan 16 wakil menteri), 24 di antaranya merupakan kader parpol. Para kader ini mulai dari anggota biasa, sekretaris jenderal, hingga ketua umum.
Jajaran ketua umum partai misalnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (Ketum Gerindra), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Ketum Golkar), Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Ketum PAN), dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa (Ketum PPP).
Petinggi partai lainnya ada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Ketua Dewan Penasihat Golkar), lalu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra).
Kemudian ada Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate (Sekretaris Jenderal Nasdem), Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni (Sekretaris Dewan Pembina), hingga Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor (Sekretaris Jenderal PBB).
Sebelum terealisasi, desas-desus soal reshuffle telah berembus berulang kali. Isu perombakan kabinet muncul menyusul rangkaian kemarahan Presiden Jokowi ke sejumlah menteri beberapa waktu terakhir.
Akhir Maret lalu misalnya, Jokowi murka karena menterinya banyak mengimpor barang. Saat mengungkapkan kejengkelannya, presiden berulang kali menyebut kata "bodoh" bahkan menyinggung soal reshuffle.
Baca juga: Politik Merangkul ala Jokowi di Balik Reshuffle Kabinet Hari Ini