Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Proklamasi Dilihat dari Aspek Sosiologis

Kompas.com - 05/05/2022, 00:30 WIB
Issha Harruma,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

 


KOMPAS.com – Secara bahasa, proklamasi kemerdekaan berarti pengumuman akan adanya kemerdekaan sebuah negara.

Tak hanya kepada rakyat, pengumuman kemerdekaan ini juga ditujukan kepada semua bangsa yang ada di dunia.

Proklamasi kemerdekaan pun menjadi suatu hal yang tak ternilai harganya dan dinantikan oleh seluruh rakyat yang telah berjuang, termasuk bagi bangsa Indonesia.

Tak hanya sekadar peristiwa bersejarah, proklamasi kemerdekaan juga menjadi sumber kekuatan bagi rakyat Indonesia untuk mengisi kemerdekaan sebagai sebuah bangsa dan negara.

Baca juga: Makna Proklamasi dalam Kerangka Berdirinya NKRI

Makna proklamasi dilihat dari aspek sosiologis

Proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi kalimat sakti yang tak ternilai harganya.
Proklamasi dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 atau 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang.

Teks proklamasi dibacakan Soekarno dengan didampingi Mohammad Hatta di hadapan rakyat di halaman rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.

Makna proklamasi dapat dilihat dari berbagai aspek. Dari aspek sosiologis, proklamasi menjadikan perubahan dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang merdeka.

Proklamasi memberikan rasa bebas dan merdeka. Jiwa rakyat indonesia pun berubah menjadi bangsa yang bebas membangun kembali dan mengisi kemerdekaan dengan hal yang bermanfaat.

Baca juga: Istana Kembalikan Naskah Asli Proklamasi ke Arsip Nasional RI

Menghargai jasa para pahlawan proklamasi

Ada banyak tokoh yang terlibat dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Tokoh-tokoh yang terlibat terbagi menjadi dua golongan, yakni golongan tua dan muda.

Kedua golongan ini sama-sama berjasa besar dalam kemerdekaan Indonesia.

Beberapa di antaranya adalah Soekarno, Mohammad Hatta, Raden Ahmad Soebardjo Djojoadisoerjo, Sutan Syahrir, Sukarni, Sayuti Melik, dan masih banyak lainnya.

Menghargai jasa para pahlawan proklamasi dapat diwujudkan dengan berbagai cara, di antaranya:

  • berziarah ke makam para pahlawan,
  • mengikuti upacara peringatan kemerdekaan dengan penuh khidmat sembari merenungi makna kemerdekaan dan perjuangan para pahlawan,
  • mengisi kemerdekaan dengan sebaik-baiknya,
  • mempelajarai riwayat para pahlawan untuk kemudian meneladani hal-hal positif yang mereka lakukan, khususnya yang diberikan kepada bangsa Indonesia.

 

 

 

Referensi:

  • Nurdiaman, Aa. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara. Bandung: Pribumi Mekar.
  • Witanti, Endang. 2017. Proklamasi Kemerdekaan. Yogyakarta: Istana Media.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com