Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 5 Pahlawan Nasional dari TNI AL, RE Martadinata, hingga "Hantu Selat Malaka"

Kompas.com - 28/04/2022, 17:07 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Yos Sudarso memimpin KRI Macan Tutul.

Nahasnya, pergerakan Yos Sudarso dan tiga unit KRI yang beroperasi di Laut Aru ini tercium oleh Belanda.

Ada tiga kapal perang berukuran lebih besar dengan persenjataan yang lebih lengkap di tempat lawan.

Baca juga: Tokoh Muhammadiyah yang Bergelar Pahlawan Nasional 

Di tengah upaya penyelamatan, tiba-tiba mesin KRI Macan tutul mati. Yos pun berpikir keras karena harus ada kapal republik yang selamat.

KRI Macan Tutul yang dipimpinnya kemudian memasang badan untuk menjadi umpan, memberi peluang kepada dua KRI repulik lain untuk menyelamatkan diri.

KRI Macan Tutul pun tertembak oleh Belanda. Kapal ini meledak dan secara perlahan mulai tenggelam.

Komodor Yos Sudarso yang mengorbankan nyawanya demi tugas kepentingan negara wafat pada usia yang masih muda, 36 tahun.

3. Sersan Usman

Sersan Dua KKO Anumerta Usman Janatin atau Usman Janatin adalah salah satu dari dua anggota Korps Komando Operasi (KKO) kini Marinir yang ditangkap di Singapura saat terjadi konfrontasi dengan Malaysia.

Ia juga menjadi salah satu prajurit KKO yang bertugas dalam Operasi Dwikora.

Baca juga: Biografi dan Perjuangan Tjilik Riwut, Pahlawan Nasional dan Gubernur Pertama Kalteng

Pada 8 Maret 1965, Usman dan rekannya, Harun Tohir, serta Gani bin Arup bertugas untuk melakukan sabotase di Singapura. Ia diperintahkan untuk menyusup ke Malaysia dan Singapura.

Di sana, Usman bersama rekannya menjalankan misi untuk menciptakan kericuhan dengan meledakkan sejumlah gedung di Singapura.

Dengan perahu karet dan 12,5 kilogram bahan peledak, ketiganya diberi tahu untuk membom sebuah rumah tenaga listrik. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.

Pada 10 Maret 1965, Usman dan kedua rekannya meledakkan bangunan sipil, bangunan Hong Kong dan Shanghai Bank.

Nama tempat itu sekarang dikenal sebagai MacDonald House. Pengeboman ini menewaskan tiga orang dan melukai sedikitnya 33 warga.

Setelah melakukan pengeboman, Usman bersama rekannya, Harun, mencoba kabur melalui jalur barat, sedangkan Gani memilih jalur lain.

Baca juga: Menilik Fasilitas Pelatihan Awak Kapal Selam TNI AL di Koarmada II

Keduanya merampas sebuah perahu motor milik warga dan pergi meninggalkan Pelabuhan Singapura.

Namun, di tengah pelarian itu, perahu motor yang mereka kendarai kehabisan bahan bakar. Mereka pun tertangkap oleh pasukan patrol Singapura pada 17 Oktober 1968.

Setelah tertangkap, Usman dan Harun pun dijatuhi hukuman mati atas tindakan pembunuhan yang mereka lakukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com