JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Fathul Bari mengatakan, partainya membuka peluang bagi semua tokoh untuk diusung sebagai calon presiden oleh PKS, termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Namun, Fathul mengatakan, PKS hingga kini masih fokus mengenalkan sosok Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri ke masyarakat dalam menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang.
"Semua putra-putri terbaik bangsa juga memiliki peluang. Tapi saat ini PKS masih fokus melakukan sosialisasi Dr Salim sebagai pelaksanaan hasil keputusan Majelis Syuro PKS," kata Fathul kepada Kompas.com, Rabu (27/4/2022).
Baca juga: Survei Charta Politika: 63,8 Persen Simpatisan PKS Dukung Anies Maju Pilpres 2024
Hal ini disampaikan Fathul merespons hasil survei Charta Politika yang menunjukkan 63,8 persen simpatisan PKS mendukung Anies untuk maju sebagai calon presiden.
"Tiap survei, pendapat pakar, serta aspirasi konstituen dan seluruh masyarakat tentu selalu kami perhatikan dengan baik," ujar Fathul.
Di samping itu, ia juga menekankan bahwa PKS sejak awal mendorong perubahan ambang batas pencalonan presiden agar masyarakat mendapat alternatif yang lebih luas untuk dipilih sebagai presiden dan wakil presiden.
Menurut Fathul, dengan ambang batas pencalonan presiden yang berlaku saat ini, sebagian besar partai politik membutuhkan koalisi sehingga siapa sosok yang akan diusung akan tergantung hasil kesepakatan antarpartai politik.
"Jadi segala sekam konfigurasi politik masih terbuka," kata dia.
Baca juga: KPK Dalami Kontrak Penyelenggaran Formula E yang Diikat Anies Melebihi Masa Jabatannya
Hasil survei lembaga Charta Politika terkini menunjukkan bahwa Anies mendapatkan dukungan dari simpatisan enam partai politik untuk maju dalam Pilpres 2024.
Survei Charta Politika menunjukkan, Anies mendapatkan dukungan terbanyak dari simpatisan PKS sebesar 63,8 persen.
"(Dukungan untuk Anies) 24,1 persen Partai Golkar, Partai Nasdem 33,9 persen, PKS 63,8 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 24 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 38,9 persen, dan Demokrat 30,6 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya dalam keterangannya, Senin (25/4/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.