JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut mempunyai kontribusi besar dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia.
Tak sedikit prajurit dan perwira TN AL yang mengorbankan nyawa mereka demi mempertahankan kedaulatan negara.
Dari para pejuang itu, ada lima prajurit TNI AL yang dijadikan pahlawan nasional. Mereka adalah Laksamana Anumerta Raden Eddy Martadinata, Laksamana Muda Yos Soedarso, Sersan Usman, Kopral Harun, hingga Laksamana Muda John Lie.
1. Laksamana Anumerta Raden Eddy Martadinata
Martadinata merupakan pahlawan nasional Indonesia asal Bandung, Jawa Barat. Martadinata adalah seorang laksamana dan diplomat Angkatan Laut.
Baca juga: TNI AL Tangkap Kapal Muatan Nikel Ilegal di Teluk Lasolo Sultra
Ia berjasa besar dalam membentuk dan memimpin Barisan Keamanan Rakyat (BKR) Laut Jawa Barat.
Martadinata kemudian ditunjuk sebagai pimpinan BKR-Laut Banten.
Ia bertugas untuk membendung merembesnya tentara Serikat ke Jawa Barat lewat laut.
Selanjutnya, BKR berganti nama menjadi Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI).
Ketika terjadi kericuhan di dalam ALRI, karena adanya dua pimpinan, yaitu antara Markas Besar Umum (MBU) di Yogya dan MBU di Malang, Martadina mengajak untuk diadakan musyawarah.
Baca juga: Kenapa RA Kartini Menjadi Pahlawan Nasional?
Martadinta mengatakan, perjuangan adalah untuk membela kepentingan negara dan bangsa, sehingga jauhkan sifat ambisi pribadi.
Pada 6 Oktober 1966, diadakan perjalanan menggunakan helikopter Alloutte II milik ALRI yang dikemudikan oleh Letnan Laut Charles Willy Kairupan.
Ternyata, dalam perjalanan, helikopter tersebut menabrak bukit di Riung Gunung. Kecelakaan ini menewaskan seluruh penumpang, salah satunya Martadiata.
Jenazah Martadinata disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
2. Laksamana Muda Yos Soedarso
Laksamana Muda Yos Sudarso adalah perwira angkatan laut yang tewas dalam pertempuran Laut Arafura.
Saat kematiannya, Yos tengah menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Indonesia.
Baca juga: Dokter Soeharto, Dokter Pribadi Soekarno-Hatta, Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Yos rela mengorbankan dirinya dalam Operasi Laut Aru untuk bisa menyelamatkan dua kapal Republik Indonesia yang lainnya.
Operasi di Laut Aru ini merupakan misi untuk membebaskan Papua Barat dari Belanda setelah Presiden Soekarno menyerukan Tri Komando Rakyat (Trikora) pada 19 Desember 1961.
Dalam pertempuran ini, terdapat tiga kapal perang Republik Indonesia (KRI) yang terlibat, yaitu KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang, dan KRI Harimau.