Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Flu Tak Lagi Bisa Dianggap Enteng karena Mirip Gejala Omicron...

Kompas.com - 11/02/2022, 07:05 WIB
Elza Astari Retaduari

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat kini banyak merasa khawatir apabila sedang mengalami flu. Sebab salah satu gejala kasus Omicron yang dirasakan pasien Covid-19 mirip seperti flu biasa.

"Jadi memang mirip-mirip dengan influenza," kata Ketua Pokja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan.

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara diskusi yang digelar MNC Trijaya, pada Sabtu (29/1/2022).

Menurut Erlina, gejala Omicron yang mirip dengan flu antara lain pilek, atau hidung tersumbat. Kemudian gejala juga disertai batuk dan badan lemas.

Baca juga: Kemenkes Prediksi Puncak Kasus Omicron Terjadi Awal Maret

"Tapi ada juga tambahannya nyeri kepala dan badannya lemas, ini mirip banget dengan flu," jelasnya.

Untuk itu, masyarakat diminta untuk waspada dan tak menganggap enteng flu biasa. Sebab bisa saja flu yang dirasakannya itu merupakan gejala dari varian Omicron.

Erlina pun mengatakan, masih banyak masyarakat yang enggan memeriksakan diri karena menganggap gejala yang mereka rasakan adalah flu biasa.

"Pasien-pasien yang flu, terutama yang nyeri tenggorok atau sakit tenggorok, itu saya sarankan untuk pemeriksaan PCR dan terbukti biasanya positif dan biasanya ini yang Omicron," ujar Erlina.

Baca juga: Kemenkes: Belum Ada Nakes yang Meninggal akibat Covid-19 selama Lonjakan Omicron

Dia mengingatkan, pemeriksaan harus dilakukan untuk memberi kepastian terkait penyakit yang dialami. Selain itu, kata Erlina, agar tidak menularkan kepada orang lain, khususnya keluarga terdekat.

"Kalau ini tidak terkonfirmasi sebagai Covid atau Omicron, itu biasanya mereka santai, ini flu biasa, pilek biasa, ini berpotensi untuk menularkan kepada orang banyak," tegasnya.

Beda flu biasa dan Omicron

Dalam kesempatan berbeda, Erlina yang merupakan Dokter Spesialis Paru Konsultan menjelaskan perbedaan flu biasa dan gejala khas Omicron

Adapun gejala Omicron yang mirip flu biasanya disertai dengan nyeri tenggorok atau tenggorokan yang gatal.

"Jadi gejala klinis yang khas dan terbanyak dari infeksi Omicron ini adalah hidung tersumbat atau rinore, dan gejala khas lainnya adalah batuk, nyeri tenggorok, terutama tenggorokan gatal," ungkap Erlina, dalam diskusi daring bertajuk "Super Immunity on Covid-19 : What and How?", Sabtu (22/1/2022).

Gejala khas lain yang dialami pasien Omicron adalah mudah lelah, sakit kepala, dan nyeri otot.

Oleh karena itu, Erlina mengimbau petugas kesehatan lebih memperhatikan lagi perbedaan gelaja Omicron dengan flu biasa pada pasien sehingga dapat melakukan antisipasi.

"Tolong dicermati ini, gejala yang khas (infeksi Omicron). Memang sedikit mirip dengan flu, tapi flu itu jarang loh nyeri tenggorok dan jarang tenggorokan gatal," jelasnya.

"Flu biasanya pilek yang disertai batuk," tambah Erlina.

Baca juga: Aturan Isoman Omicron Berapa Hari dan Syaratnya

Pemberian obat warung

Varian Omicron Covid-19 disebut memiliki gejala yang lebih ringan jika dibandingkan dengan varian Delta.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan masyarakat bisa membeli vitamin maupun obat "warung" untuk meredakan gejalanya.

Obat "warung" yang bisa dibeli masyarakat harus kategori obat yang dijual bebas dan berlogo hijau seperti penurun panas dan vitamin.

"Jadi vitamin bisa dibeli karena merupakan obat bebas, kemudian obat penurun panas merupakan obat yang berwarna hijau jadi bisa dibeli dengan bebas tidak perlu resep dokter," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (10/2/2022).

Meski begitu, masyarakat tetap harus berkonsultasi dengan dokter apabila hendak membeli obat yang harus disertai dengan resep.

Baca juga: Daftar Obat Covid-19 Gratis yang Diterima Pasien Isoman Lewat Telemedisin

Kemudian apabila sudah mengkonsumsi obat "warung" tapi gejala tak juga berkurang, pasien diminta untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Nadia mengingatkan, lebih baik cepat mengantisipasi dengan mendatangi fasilitas kesehatan, daripada terlambat dalam perawatan yang bisa membahayakan diri.

"Tapi kalau demamnya enggak turun, tambah berat konsultasi ke dokter, jangan ketika sudah parah. Yang penting jangan terlambat jadi parah," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com