Agenda konsolidasi politik itu berujung pemanggilan terhadap PCNU Sidoarjo dan Banyuwangi oleh Yahya Cholil Staquf. Pemanggilan tersebut untuk memberi kesempatan kepada kedua pengurus cabang tersebut menyampaikan klarifikasi. Pertemuan antara Gus Yahya dan para Ketua PCNU itu berlangsung di kantor PBNU di Jakarta Pusat, kemarin.
Ketua PCNU Sidoarjo dan Banyuwangi menyerahkan laporan tertulis kepada Yahya, berisi uraian kronologi peristiwa yang disertai penjelasan terkait lainnya.
Keduanya juga menyampaikan klarifikasi langsung kepada Gus Yahya secara lisan.
Setelah klarifikasi berlangsung, Yahya mengaku telah mendapatkan gambaran soal dugaan keterlibatan keduanya dalam kegiatan politik praktis.
"Terkait dengan PCNU Sidoarjo dan PCNU Banyuwangi, PBNU telah memberikan peringatan secara lisan dan arahan tentang hal-hal yang harus dilakukan lebih lanjut,” ucap Gus Yahya, dikutip situs resmis NU, yaitu nu.or.id.
Peringatan yang diberikan kepada PCNU Banyuwangi dan Sidoarjo itu juga disebut berlaku untuk seluruh PCNU dan PWNU dan seluruh jajarannya se-Indonesia. Apabila lembaga apa pun dan di mana pun di lingkungan NU terlibat dalam politik praktis, PBNU akan memberikan peringatan secara tertulis.
“Adapun menyangkut pihak-pihak lain di luar NU, akan ditindaklanjuti melalui komunikasi kepada pihak-pihak yang bersangkutan,” ujar Yahya.
“NU tidak boleh secara kelembagaan dilibatkan di dalam kegiatan partai politik apa pun untuk kepentingan politik praktis," ujar pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.