JAKARTA, KOMPAS.com – Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKS Netty Prasetiyani meminta kejadian seorang siswa SD di Sumatera Utara yang diduga mendapat suntikan vaksin kosong diinvestigasi.
Sebelumnya, kejadian itu diketahui dari rekaman video orangtuanya yang berusaha mengabadikan momen tersebut.
"Segera lakukan investigasi agar diketahui apa sebenarnya yang terjadi. Pemerintah harus segera memberikan keterangan dan penjelasan resmi kepada masyarakat atau publik agar beritanya tidak liar dan berkembang kemana-mana,” kata Netty dalam keterangannya, Jumat (21/01/2022).
Baca juga: Dugaan Nakes Suntik Vaksin Kosong di Medan, Ini Kata Menkes Budi
Menurut Netty, hal ini penting dilakukan agar masyarakat dapat menerima dan yakin akan program vaksinasi terutama untuk anak-anak.
Dari kasus tersebut, ia menilai masyarakat akan kesulitan untuk yakin terhadap vaksin Covid-19.
"Sulit rasanya masyarakat bisa diyakinkan jika kasus-kasus seperti itu terjadi di lapangan. Pemerintah harus segera berkoordinasi dengan pemda dan Satgas Covid-19 agar mampu memitigasi risiko sebagai sebuah konsekuensi terjadinya vaksinasi kosong tersebut,” jelasnya.
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR ini juga berharap pemerintah dapat melakukan tindakan tegas jika terbukti ada unsur kesengajaan.
“Tindak dengan tegas jika terbukti hal ini dilakukan dengan sengaja. Apalagi ini diselenggarakan oleh lembaga resmi pemerintah yang seharusnya bisa lebih tertib lagi dan sesuai dengan SOP yang berlaku,” pungkasnya.
Diberitakan, sebuah video memperlihatkan proses vaksinasi anak di mana petugas vaksinator diduga menyuntik tanpa vaksin. Kasus itu kini sedang diinvestigasi.
Baca juga: Soal Nakes Diduga Suntik Vaksin Kosong di Medan, Polisi: 3 Orang Diperiksa
Video itu diunggah di sejumlah akun Instagram. Salah satunya di @inimedanbungg. Terlihat petugas vaksinator biru berbicara dengan anak yang akan divaksin. Lokasi vaksinasi diduga berlainan. Ada dua video yang diunggahnya.
Vaksinator itu sempat menanyakan kepada anak-anak itu tentang cita-citanya ketika sudah besar.
Terlihat dia mengambil suntikan yang masih dibungkus, namun tak terlihat dia memasukkan cairan vaksin ke dalam alat suntik yang dipegangnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.