Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bilang Negara Maju Ngamuk ke Indonesia sampai Gugat ke WTO, Apa Masalahnya?

Kompas.com - 23/12/2021, 12:41 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo kembali bicara soal gugatan Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO) terhadap Indonesia.

Ia mengaku tak mempersoalkan gugatan itu. Jokowi juga mengaku siap menghadapi gugatan tersebut.

Dalam berbagai kesempatan, Jokowi mengungkapkan kepercayaan dirinya atas perkara ini.

Duduk perkara

Gugatan Uni Eropa ke WTO bermula dari langkah RI menyetop ekspor bahan mentah nikel.

Tak terima atas kebijakan itu, Uni Eropa lantas membawa penyelesaian sengketa tersebut ke sidang WTO pada awal 2021.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, gugatan itu didasarkan pada anggapan bahwa kebijakan Pemerintah Indonesia terkait mineral dan batu bara telah menyulitkan Uni Eropa untuk bisa berkompetisi dalam industri baja di dunia, khususnya kebijakan terkait produk biji nikel yang menjadi bahan baku dari stainless steel.

Baca juga: Jokowi Sebut Negara-negara Maju Ngamuk ke Indonesia karena Setop Ekspor Bahan Mentah Nikel

Dalam persaingan itu, Indonesia telah mampu menjadi negara penghasil stainless steel terbesar kedua setelah China.

Lutfi mengatakan, Indonesia kini sudah memiliki pabrik dan teknologi terbaru sehingga produktivitasnya tinggi dengan ongkos yang murah, sekaligus menghasilkan stainless steel dengan kualitas baik.

Sementara itu, Uni Eropa masih menggunakan pabrik dan teknologi yang relatif tua sehingga butuh ongkos yang mahal untuk memproduksi stainless steel.

Baca juga: Jokowi: Jangan Tarik-tarik Indonesia ke WTO karena Setop Kirim Raw Material, Kita Akan Lawan


Menurut dia, permasalahan ini sebenarnya bisa diatasi dengan Indonesia memberi bantuan tenaga ahli terkait industri baja ke Uni Eropa.

"Saya sayangkan mereka langsung ke proses sengketa di WTO. Tapi sebagai negara menjunjung tinggi hukum, Indonesia dengan senang hati akan melayani tuntutan itu," kata Lutfi, Jumat (15/1/2021).

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com