JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Indonesia untuk Griffith University Australia, Dicky Budiman menyarankan satu Gedung Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran dikarantina.
Menurut Dicky, hal itu perlu segera dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus corona varian B.1.1.529 atau Omicron.
Sebab, kasus Covid-19 varian Omicron pertama telah ditemukan dari petugas kebersihan di RS Wisma Atlet.
“Kalau bisa satu pintu itu ditutup, dikarantina, termasuk semua petugas di situ,” kata Dicky dihubungi Kompas.com, Kamis (16/12/2021).
Baca juga: Omicron Ditemukan di Wisma Atlet, Pemerintah Diminta Serius Maksimalkan Tracing dan Testing
Dicky mengatakan, upaya lain yang mesti dilakukan yakni testing dan tracing untuk mengetahui sumber awal penyebaran varian asal Afrika Selatan itu.
“Harus ditemukan sumber pertama yang menularkan pasien itu. Kalau tidak ditemukan harus curiga jangan-jangan (penularan) terjadi pada transmisi lokal,” ucap dia.
Selain itu, Dicky mengatakan, pemerintah harus memperketat karantina pelaku perjalanan luar negeri, minimal 10 hari.
Jika perlu, masa karantina pelaku perjalanan luar negeri ditambah jadi 14 hari.
Menurut Dicky, varian Omicron punya kecepatan penularan begitu cepat, sehingga masyarakat diminta untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan sembari pemerintah melakukan testing dengan cepat.
“Ingatkan kembali protokol 5M, vaksinasi dikejar termasuk pemberian booster, pemerintah harus tingkatkan testing-nya, menggunakan tes polymerase chain reaction (PCR) kalau perlu," ujar dia.
Baca juga: Menkes: 5 Kasus Covid-19 Probable Varian Omicron Terdeteksi di Jakarta dan Manado
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.