KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya akan meningkatkan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) terhadap seluruh kasus konfirmasi positif Covid-19 untuk mengantisipasi penyebaran varian B.1.1.529 atau Omicron di Indonesia.
Selain WGS, kata dia, pihaknya akan menggencarkan penggunaan teknologi reagen polymerase chain reaction (PCR) metode S-gene target failure (SGTF). Teknologi ini diklaim bisa memberikan indikasi awal pada hasil positif Covid-19 Omicron.
"Kami tingkatkan persentase WGS dari seluruh kasus konfirmasi yang terjadi. Rencananya WGS akan kami naikkan 10 persen, sehingga pemeriksaannya akan lebih cepat," ucap Budi dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (16/12/2021).
Selain teknologi canggih, ia menjelaskan, pemerintah juga menyiapkan infrastruktur kesehatan untuk mencegah menyebarnya Omicron di masyarakat.
Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Luhut Harap Masyarakat Tidak Panik
“Infrastruktur yang disiapkan di antaranya fasilitas rumah sakit (rs) dan obat-obatan. Insya Allah akan datang molnupiravir pada akhir 2021," kata Budi.
Untuk diketahui, molnupiravir adalah obat oral antivirus atau obat antivirus yang diminum.
Sebelumnya telah diberitakan, satu kasus positif Covid-19 akibat penularan varian virus Omicron terdeteksi di Indonesia. Kasus ini terdeteksi pada seorang petugas kebersihan yang bertugas di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet.
Budi menerangkan, kasus pertama penularan varian Omicron di Indonesia bermula dari terdeteksinya tiga orang petugas kebersihan di Wisma Atlet.
Baca juga: Kasus Pertama Varian Omicron Terdeteksi pada Petugas Kebersihan Wisma Atlet
"Ada tiga orang pekerja kebersihan di Wisma Atlet pada Rabu (8/12/2021), dites dan hasilnya positif Covid-19. Kemudian pada Jumat (10/12/2021) dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) untuk dilakukan genome sequencing," ujarnya.
Hasil dari pemeriksaan tersebut, lanjut Budi, keluar pada Rabu (15/12/2021). Dari tiga orang terpapar, hanya satu orang yang dipastikan terdeteksi varian Omicron.
Sementara itu, dua orang lain yang positif dipastikan tidak terpapar varian dari Afrika Selatan itu. Lebih lanjut, Budi juga mengatakan, ketiga orang tersebut terdeteksi positif tanpa gejala.
Ketiganya pun telah menjalani karantina di Wisma Atlet. Kemudian, ketiga pasien ini pun telah menjalani tes PCR kedua dan hasilnya sudah diketahui negatif Covid-19.
Baca juga: Menkes Sebut Satu Pasien Terpapar Varian Omicron Sudah Dites PCR Ulang, Hasilnya Negatif
Merujuk pada hal tersebut, Budi menyatakan bahwa temuan itu merupakan kasus Covid-19 pertama di Indonesia yang disebabkan penularan varian Omicron.
"Kami berharap masyarakat tidak panik dan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes)," tegas Budi.
Adapun prokes yang dimaksud harus sesuai himbauan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama (6M).
Tak hanya prokes, Budi juga meminta masyarakat agar bersedia melakukan tes Covid-19.
"Kalau terkena Covid-19, maka harus dites. Jalan ke mana harus dites. Vaksinasi Covid-19 di seluruh daerah juga harus dipercepat terutama untuk lanjut usia (lansia)," ujarnya.
Tulisan ini telah tayang sebelumnya dengan judul "Kemenkes Siapkan RS hingga Molnupiravir Antisipasi Penyebaran Omicron".
Penulis: Haryanti Puspa Sari | Editor: Krisiandi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.