Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Optimalkan Wisata Bahari di Tidore, Kementerian KP Teliti Arkeologi Maritim

Kompas.com - 10/12/2021, 17:45 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melakukan kegiatan diseminasi hasil riset kajian arkeologi maritim situs ‘Kapal Tenggelam’ pada Desember 2021.

Riset arkeologi maritim tersebut bertujuan untuk pengelolaan wisata bahari berkelanjutan dan penguatan narasi sejarah dan budaya maritim di Kota Tidore, Kepulauan Maluku Utara.

Kepala Pusat Riset Kelautan (Pusriskel), Nyoman Radiarta mengatakan, salah satu potensi pengembangan pariwisata bahari di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia adalah wisata selam kapal tenggelam.

“Wisata selam kapal tenggelam akan menawarkan petualangan baru bagi para penyelam dan memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan masa lalu manusia karena kapal karam adalah time capsule bersejarah,” imbuhnya seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (10/12/2021).

Baca juga: Wisatawan Sepi, Pelaku Wisata Selam Mulai Terdampak Wabah Corona

Menurut Nyoman, pengembangan wisata kapal karam yang sustainable dan bertanggung jawab memerlukan riset.

Oleh karena itu, BRSDM melalui Loka Riset Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir (LRSDKP) - Pusriskel melakukan riset pada 2019 dan 2021 sebagai dasar ilmiah untuk bahan pijakan para decision maker di pemerintah pusat maupun daerah.

Lebih lanjut Nyoman mengatakan, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pernah menyebut bahwa sumber daya kapal karam sangat penting untuk sejarah maritim negara bersangkutan.

Sebab, selain menarik para penyelam, wisata kapal karam dapat membuat penggemar sejarah bisa merasakan pengalaman dan mempelajari situs warisan bawah laut secara langsung.

“Itu kenapa shipwreck diving dapat memberikan pengalaman berbeda yang unik, tidak biasa, spektakuler, inspiratif, dan mempesona kepada seluruh wisatawan laut,” ucap Nyoman.

Mendukung Sail Tidore 2022

Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Wali Kota Bidang Kemaritiman dan SDM, Yakub Husain berharap, BRSDM dapat mendalami lebih jauh terkait dengan situs sejarah yang ditemukan guna mendukung Sail Tidore 2022.

“Diharapkan Tidore nantinya memiliki bukti fisik yang kuat adanya barang-barang peninggalan sejarah dari berbagai bangsa. Hal ini untuk memperkuat potensi situs kapal tenggelam terkait dengan arkeologi maritim,” ucapnya mewakili Wali Kota Tidore Kepulauan, Ali Ibrahim.

Seperti diketahui, nilai tinggi yang dikandung benda muatan kapal tenggelam (BMKT) mendasari pemerintah untuk mengelola situs tersebut. Sebab, BMKT adalah milik bangsa dan identitas tanah air sebagai negara maritim.

Baca juga: Terpilih Jadi Ketum Iskindo, Riza Damanik Ingin Jadikan Indonesia Sebagai Negara Maritim yang Kuat

Tak hanya itu, kata Yakub, BMKT memiliki nilai yang kompleks, tidak saja secara ekonomi tetapi juga sejarah dan ilmu pengetahuan.

Teka-teki mengenai perdagangan, teknologi perkapalan, dan hubungan antar bangsa dapat terjawab melalui temuan kapal dan BMKT.

Oleh karenanya, kekayaan laut termasuk benda berharga asal muatan kapal yang tenggelam perlu dikelola untuk peningkatan kesejahteraan rakyat dan pembangunan nasional.

Halaman:


Terkini Lainnya

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com