Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ingin Indonesia Keluar dari Jebakan Negara Pengekspor Rempah Bentuk Mentah

Kompas.com - 10/12/2021, 16:09 WIB
Ardito Ramadhan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menginginkan, Indonesia tidak lagi menjadi pengekspor rempah dalam bentuk mentah dan lepas dari ketergantungan pada produk impor.

Ma'ruf menyakini, ekspor produk hasil perkebunan dalam bentuk jadi dapat meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional.

"Kita ingin secepatnya keluar dari jebakan negara pengekspor bahan mentah, dan lepas dari ketergantungan pada produk-produk impor dengan mempercepat revitalisasi industri pengolahan," kata Ma'ruf, saat membuka acara Indonesian Spices Business Forum and Expo World (ISBFE) 2021 di Parapat, Sumatera Utara, Jumat (10/12/2021), dikutip dari siaran pers.

Baca juga: Saat Wapres Maruf Habiskan Malam, Ngopi di Sekitar Danau Toba...

Ma'ruf mengatakan, Indonesia dianugerahi kekayaan rempah-rempah yang luar biasa hingga diburu oleh banyak pihak, termasuk bangsa Eropa yang kemudian menguasai Nusantara.

Sayangnya, kata Ma'ruf, sejak lima abad yang lalu, Indonesia lebih banyak mengekspor hasil perkebunan dalam bentuk bahan mentah ke berbagai negara.

Situasi itu memberi peluang bagi negara lain untuk melakukan proses pengolahan bahan baku yang hasil akhirnya justru kembali diimpor oleh Indonesia.

"Bertolak dari pemikiran di atas, sudah saatnya kita memanfaatkan sebaik-baiknya komoditas non-migas ini. Kita ingin mendorong ekspor, meningkatkan daya saing, dan melakukan perluasan hasil perkebunan rempah ke pasar luar negeri," kata Ma'ruf.

Baca juga: Bertolak ke Danau Toba, Maruf Amin akan Resmikan Pameran Rempah

Untuk itu, ia meminta Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan untuk mempercepat terwujudnya sistem perdagangan internasional yang terbuka, adil, tertib, dan bebas dari hambatan dan pembatasan yang selama ini tidak menguntungkan.

Kedua, dua kementerian itu juga diminta membangun dan melengkapi sarana dan prasarana penunjang proses produksi, distribusi, dan logistik untuk meningkatkan produktivitas serta aktivitas ekspor.

Di samping itu, Ma'ruf juga mengajak seluruh pihak untuk mempromosikan kuliner dan kekayaan rempah Indonesia dalam kampanye Spice Up the World.

"Kampanye ini penting untuk membangun national culinary branding sehingga citra kuliner Indonesia berbasis rempah dan bumbu dapat lebih mendunia," ujar Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com