Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Masyarakat Jangan Panik Varian Omicron, Hanya Perlu Waspada

Kompas.com - 29/11/2021, 21:44 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau masyarakat untuk tidak panik terhadap varian virus corona B.1.1.529 atau varian Omicron.

Menurut dia, masyarakat hanya perlu waspada dan kembali memperketat penerapan protokol kesehatan.

"Masyarakat tidak panik karena varian Omicron. Kita hanya perlu waspada dan berjaga-jaga dengan kembali mengetatkan penerapan protokol kesehatan yang sudah mulai terlihat abai ini," ujar Luhut dari siaran pers Kemenko Marves, Senin (29/11/2021).

"Dengan mematuhi protokol kesehatan, peningkatan kasus secara signifikan pada bulan Juli lalu tidak terjadi kembali," kata dia.

Baca juga: Satgas: Peneliti Masih Pelajari Dampak Varian Omicron terhadap Efikasi Vaksin

Untuk itu, pemerintah telah mengambil langkah-langkah kebijakan yang telah diumumkan sebelumnya dan akan terus mengevaluasi kebijakan setiap saat untuk meminimalisasi dampak dari masuknya varian baru ini.

Kemudian, berdasarkan hasil survey Google Mobility Jawa-Bali dan Indeks Belanja Masyarakat menunjukkan bahwa mobilitas masyarakat sudah cukup signifikan dibandingkan data pada periode Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, serta mendekati periode Libur Idul Fitri 2021.

"Oleh karena itu, kita harus berhati-hati terhadap indikasi adanya kenaikan kasus dan mobilitas, terutama menghadapi periode Nataru supaya tidak terulang pembatasan sosial yang ketat," kata Luhut.

Baca juga: Puan: Indonesia Harus Siap Siaga Cegah Corona Varian Omicron

Menurut dia, kemungkinan ini harus dijadikan sebagai pengingat untuk lebih taat protokol kesehatan dan 3T, bukan untuk menimbulkan kepanikan.

Dia pun menyebutkan, saat ini jumlah testing sudah jauh lebih tinggi dibandingkan pada November 2020.

Tingkat vaksinasi Covid-19 juga sudah di atas 60 persen dibandingkan dengan 2020 di saat program vaksinasi belum berjalan.

Selain itu, pemerintah telah memiliki aplikasi yang terintegrasi, yaitu Peduli Lindungi, yang perlu untuk terus ditegakkan penggunaannya.

Baca juga: Hasil Evaluasi PPKM, Luhut Sebut Situasi Covid-19 di Jawa-Bali Stabil

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com