JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Data dan IT Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, saat ini peneliti masih mempelajari dampak varian baru Covid-19, Omicron terhadap efikasi vaksin.
Hal tersebut menyusul varian Omicron sudah masuk kategori variant of concern (VoC) yang berpotensi meningkatkan angka penularan, perubahan gejala atau menurunkan efektivitas usaha kesehatan, baik itu vaksinasi maupun alat diagnostik.
"Untuk Omicron, karena memang masih baru, peneliti mencoba mempelajari lebih lanjut dampak dari varian baru ini terhadap efikasi vaksin," ujar Dewi dalam talkshow Satgas Covid-19, Senin (29/11/2021).
Baca juga: 12 Negara Laporkan Kasus Varian Omicron, dari Italia hingga Australia
Dewi mengatakan, efek resistensi varian Omicron terhadap vaksinasi masih belum diketahui. Hal tersebut karena varian Omicron benar-benar masih baru sehingga perkembangannya masih diteliti.
Meskipun demikian, kata dia, varian Omicron memiliki efek yang signifikan terhadap penurunan kemampuan antibodi dalam menetralisasi.
Oleh karena itu, untuk mencegah varian Omicron tersebut dengan melakukan booster vaksin pun belum dapat diketahui efektivitasnya.
Apalagi, kebijakan pemberian booster vaksin Covid-19 di Indonesia masih diperuntukkan bagi kelompok tertentu seperti tenaga kesehatan.
"Booster, sejauh ini sampai dengan (varian) Delta masih belum ada efek serius, dalam artian, efektivitas vaksin masih bisa berjalan," ujar dia.
"Apakah booster boleh atau tidak, saat ini kan kebijakan booster masih bagi mereka yang berisiko tinggi. PR untuk memenuhi dua dosis saja masih banyak, itu harus dikejar dulu," ujar Dewi.
Baca juga: Cegah Omicron, Mulai Besok Pemerintah Tolak Kedatangan WNA dari Afsel hingga Hong Kong
Lebih lanjut Dewi mengatakan, varian Omicron baru dilaporkan ke WHO pada 24 November, sedangkan spesimennya diambil 9 November.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.