Menanggapi pernyataan itu, sejumlah delegasi, termasuk Presiden Inter Parliamentary Union (IPU) dan pimpinan parlemen Azerbaijan memberikan pujian untuk Puan dan Soekarno atas peran masing-masing keduanya.
Pada kesempatan tersebut, Puan mengatakan, parlemen berperan besar sebagai perpanjangan rakyat.
Menurutnya, parlemen dapat membawa kerja sama agar GNB dekat dengan masyarakat dan membawa komitmen internasional ke tingkat lokal.
“Melalui kerja sama itu, parlemen dapat mendorong pemerintah masing-masing untuk mempromosikan akses yang adil terhadap vaksin Covid-19,” ucap Puan.
Tak hanya itu, lanjut dia, semangat Konferensi Bandung juga di anggap masih relevan untuk mengatasi berbagai tantangan global termasuk dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Desa.
Baca juga: SDGs Desa Diyakini Punya Peran Besar Atasi Pandemi Covid-19 di ASEAN
Dalam forum tersebut, Puan menyatakan pula komitmennya untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
Untuk itu, ia mengajak negara-negara GNB ikut memperjuangkan komitmen yang sudah ada sejak awal berdirinya Gerakan Non-Blok di Bandung pada 1955.
“Parlemen negara GNB perlu mendorong pemerintahnya masing-masing untuk mendukung kemerdekaan Palestina,” kata Puan.
Kemerdekaan Palestina, imbuh dia, merupakan bagian dari perjuangan bersama sejak adanya Konferensi Bandung, yang belum dapat direalisasikan
Baca juga: Indonesia Minta Negara OKI Bersatu Dukung Kemerdekaan Palestina
Oleh karena itu, Puan menilai, jaringan parlementer menjadi hal penting agar dapat mengonsolidasikan hubungan antar negara-negara Gerakan Non-Blok.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.