Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Minta Gerakan Non-Blok Berkontribusi Nyata pada Perdamaian Dunia

Kompas.com - 16/09/2016, 08:31 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi meminta Gerakan Non-Blok (GNB) memberikan kontribusi lebih besar untuk menghadirkan kedamaian di seluruh penjuru dunia.

Sebab, setelah 55 tahun GNB dibentuk, tidak sedikit negara di dunia yang belum berdaulat.

"Di abad ke-21 Gerakan Non-Blok harus memainkan peran strategis, menjadi mitra global yang bertanggung jawab dan memberi manfaat bagi rakyatnya" kata Retno saat menyampaikan pada pertemuan tingkat Menteri GNB menjelang berlangsungnya KTT GNB ke-17 di Pulau Margarita, Venezuela, dalam keterangan tertulis, Jumat (16/9/2016).

KTT Non-Blok kali ini akan berlangsung dengan tema "Peace, Sovereignty and Solidarity for Development". Wakil Presiden Jusuf Kalla turut hadir mewakili Indonesia.

Menurut Retno, masih adanya persoalan kedaulatan di penjuru dunia, tidak terlepas dari krisis yang terjadi akibat ketidakseimbangan politik dan ekonomi global, krisis pengungsi, ancaman terorisme, radikalisme, dan ekstremisme.

Belum lagi masih adanya konflik serta rasa tidak percaya antarnegara termasuk negara-negara yang tergabung ke dalam GNB.

Untuk itu, ia menekankan, pentingnya perubahan pola pikir negara-negara GNB.

"Dunia saat ini memerlukan GNB yang berwawasan luas, pragmatis, inovatif, dan efisien," kata dia.

Guna mewujudkan hal itu, ada tiga langkah nyata yang setidaknya dapat dilakukan anggota GNB.

Pertama, GNB perlu memperkuat semangat multilateralisme di mana seluruh negara memiliki suara yang sama.

Kedua, GNB juga harus memberikan kontribusi terhadap upaya penanganan tantangan ekonomi global melalui kemitraan global yang melibatkan seluruh pihak, termasuk kerja sama antarnegara maju dan berkembang.

Ketiga, negara-negara GNB juga perlu segera melakukan benah diri internal terkait cara kerja GNB agar tidak terjebak menjadi talk shop organization.

Pembenahan diperlukan agar GNB menjadi organisasi yang memiliki kredibilitas tinggi, relevan, dan efektif dalam penanganan masalah global.

"Anggota GNB harus memimpin dengan memberi contoh memastikan bahwa nilai-nilai yang diperjuangkan di tingkat global diterapkan di negaranya masing-masing, menyelesaikan berbagai masalah yang ada di dalam negeri dan dikawasannya," tegas Retno.

Pada kesempatan KTM GNB, Menlu RI juga menyampaikan rencana pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Absen di Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen di Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com