Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud: Jika Pemerintah Jawab Kritik Bukan Berarti Antikritik

Kompas.com - 15/11/2021, 05:24 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengeklaim bahwa pemerintah tak antikritik.

Jika kritik masyarakat dijawab atau dibantah, kata dia, hal itu bukan berarti pemerintah antikritik.

"Saya selalu mengatakan, ayo dong kritik. Tetapi kalau pemerintah menjawab jangan dibilang antikritik,” kata Mahfud dalam diskusi daring yang ditayangkan YouTube Masjid Kampus UGM, Minggu (14/11/2021).

"Jadi kalau Anda mengkritik, kami jawab, kritik Anda mungkin kurang benar. Tetapi pemerintah tidak pernah antikritik," tuturnya.

Baca juga: Kritik Twit Menteri LHK soal Deforestasi, Walhi: Kok Malah Pro Pembangunan Skala Besar?

Mahfud mengatakan, pemerintah justru berterima kasih atas kritik yang disampaikan publik. Kritik dinilai penting untuk mengambil keputusan atau kebijakan.

Belakangan, kritik banyak disampaikan terkait penanganan pandemi virus corona.

Pada masa awal pandemi misalnya, pemerintah banyak dikritik karena dinilai terlambat mengambil langkah.

Terkait hal itu, Mahfud mengklaim pihaknya sudah melakukan upaya antisipasi.

"Sebenarnya sejak 28 Desember (2019), dua bulan sebelum Covid resmi masuk ke Indonesia itu, kita sudah mengumumkan pemutusan penerbangan dengan Beijing karena di sana ada Covid, dan kita menjemput 400 orang pelajar dan mahasiswa kita dipulangkan ke Indonesia," ucapnya.

Baca juga: Upaya Pembungkaman Aspirasi dalam 2 Tahun Pemerintahan Tahun Jokowi-Maruf, Mural Dihapus hingga Pembentang Poster Ditangkap

Mahfud juga mengklaim bahwa Indonesia menjadi negara yang terakhir terpapar Covid-19.

Sebelum Indonesia, beberapa negara maju sudah lebih dulu terserang gelombang pandemi seperti Italia, Amerika, Jerman, Inggris, dan lainnya.

Kini, virus corona sudah menyebar di 216 negara di berbagai belahan dunia.

"Kami tidak mau excuse (cari alasan). Tapi itu faktanya kalau orang mau katakan lalai ya bilang sana lalai nggak papa, tapi seluruh dunia tidak ada yang tidak lalai," kata Mahfud.

Baca juga: MK Nyatakan UU Kebijakan Keuangan Negara dalam Penanganan Pandemi Covid-19 Berlaku 2 Tahun


Halaman:


Terkini Lainnya

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com