Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Said Aqil di Urutan Ketiga Calon Ketum PBNU, Disalip Marzuki Mustamar

Kompas.com - 08/10/2021, 15:56 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) menyebutkan bahwa Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Marzuki Mustamar, mendapat dukungan tertinggi sebagai calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang baru.

Dukungan yang didapat Marzuki bahkan mengungguli perolehan dukungan Ketum PBNU yang saat ini menjabat, Said Aqil Siradj.

"Calon Ketua Umum PBNU yang didukung warga Nahdliyyin di posisi pertama adalah KH Marzuki Mustamar (Ketua PWNU Jawa Timur) dengan dukungan tertinggi sekitar 24,7 persen," kata Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam melalui keterangan tertulis, Jumat (8/10/2021).

Baca juga: Bertemu Jokowi di Istana, Ketum PBNU Bahas Muktamar hingga Covid-19

Menurut survei, posisi kedua juga tidak ditempati Said Aqil Siradj.

Posisi tersebut diduduki mantan Ketua PWNU Jatim, Hasan Mutawakkil Alallah. Dia mendapat perolehan dukungan 22,2 persen.

Sementara, nama Said Aqil Siradj menempati posisi ketiga. Jumlah dukungan yang ia peroleh jauh di bawah dua peringkat di atasnya.

"KH Said Aqil Siradj 14,8 persen," ujar Khoirul.

Di posisi keempat ada kiai muda asal Rembang, Bahaudin Nursalim atau dikenal sebagai Gus Baha. Perolehan dukungannya tak jauh dari Said Aqil Siradj yakni 12,4 persen.

Baca juga: Mengaku Dapat Dukungan, Said Aqil Siap Maju Lagi Jadi Ketum PBNU

Kemudian, Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf bertengger di posisi kelima dengan perolehan suara 3,7 persen.

Di posisi keenam ada Ketua PBNU Marsudi Syuhud dengan perolehan dukungan 1,2 persen.

Kemudian, Ahmad Fahrur Rozi Burhan berada di urutan ketujuh bersama-sama dengan Ali Maschan Moesa dengan perolehan dukungan masing-masing 1,2 persen.

Sisanya, sebanyak 18,15 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Khoirul mengatakan, perolehan suara nama-nama tokoh dalam survei dipengaruhi oleh lebih terbukanya dukungan warga Nahdliyyin dari basis wilayah Jawa Timur, sehingga menempatkan dua nama kiai senior asal Jawa Timur di posisi puncak.

"Di sisi lain, nama KH Said Aqil Siradj memang termasuk masih populer dan usulan nama beliau muncul secara merata dari berbagai wilayah," ujarnya.

Baca juga: Terima Masukan dari Banyak Kiai, Ketua GP Ansor Dukung PBNU Gelar Muktamar pada Tahun 2021

Sementara, lanjut Khoirul, munculnya nama-nama baru dipengaruhi oleh kuatnya aspirasi regenerasi kepemimpinan.

Adapun munculnya nama Gus Baha disebut mengindikasikan menguatnya ekspektasi warga Nahdliyyin terhadap kiai muda

"Media exposure Gus Baha di berbagai channel media sosial belakangan ini juga menambah literasi keilmuan sekaligus popularitas nama Gus Baha di kalangan warga Nahdliyyin secara general, khususnya Jawa Tengah, Jogjakarta dan Jawa Timur," kata Khoirul.

Survei digelar pada 23 Maret-5 April 2021. Survei dilakukan dengan melibatkan 1.200 responden, dengan margin of error 3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Ketum PBNU Kritik Penanganan Pandemi yang Tak Libatkan Masyarakat

Sebagai informasi, Indostrategic saat ini tengah dam proses pengajuan berkas sebagai anggota dari Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi).

Lembaga survei tersebut baru saja mendapat SK dan akta dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Khoirul mengatakan, pendanaan survei calon ketua umum PBNU ini berasal dari berbagai klien.

"Indostrategic melakukan survei nasional untuk keperluan update diagnosis peta kekuatan politik Pilpres dan Pileg 2024 mendatang," kata Khoirul kepada Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19, PBNU Minta Umat Ibadah di Rumah dan Hindari Kerumunan

Adapun pemilihan Ketua Umum PBNU yang baru akan dilakukan dalam Muktamar yang rencananya digelar pada 23-25 Desember mendatang.

Ketum PBNU Said Aqil Siradj mengklaim mendapat dukungan dari banyak pihak untuk mencalonkan diri kembali sebagai pemimpin PBNU sehingga dirinya siap untuk maju kembali.

"Kalau banyak permintaan ya saya siap dong, yang namanya kader ya harus siap kalau banyak permintaan. Walaupun sampai sekarang saya belum mendeklarasi secara resmi, tetapi permintaan sudah sangat banyak," kata Said setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana, Jakarta, Rabu (6/10/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com