Ia juga mengungkap bahwa angka kesembuhan pasien Covid-19 di Jawa-Bali lebih rendah dari rata-rata nasional, sedangkan angka kematian pasien di luar Jawa-Bali melebihi rata-rata nasional.
"Kesembuhan nasional yang 95,62 persen di luar Jawa Bali adalah 94,96 persen. Tingkat kematian nasional 3,36 persen dan luar Jawa Bali adalah 3,08 persen," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah terus melakukan pelonggaran pembatasan PPKM. Pelonggaran dilakukan pada berbagai sektor, mulai dari perkantoran, pendidikan, pusat perbelanjaan, hingga wisata.
Akibat pelonggaran itu, pemerintah mencatat terjadi lonjakan mobilitas warga, khususnya di sektor ritel dan rekreasi.
Baca juga: Luhut: Mobilitas Warga di Sektor Ritel dan Wisata Naik Meski Dilakukan Ganjil-Genap
"Peningkatan mobilitas terutama terjadi di aktivitas ritel dan recreation park," kata Luhut yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali itu.
"Ini mobilitas tetap menunjukkan peningkatan walaupun sudah diambil langkah-langkah macam-macam, mulai genap ganjil dan sebagainya," tuturnya.
Luhut mencontohkan, lebih dari 10.000 orang mengunjungi Pantai Pangandaran, Jawa Barat, pada akhir pekan kemarin.
Baca juga: Yang Perlu Diketahui soal Varian Baru Covid-19 Bernama R.1
Padahal, telah diberlakukan sejumlah aturan, seperti mekanisme ganjil genap, untuk mencegah membeludaknya pengunjung.
Peristiwa itu, kata Luhut, perlu menjadi perhatian bersama. Sebab, peningkatan mobilitas penduduk berpotensi menyebabkan lonjakan virus corona.
"Mungkin orang sudah sangat lelah untuk tinggal di rumah. Itu tinggal pengaturannya harus kita sama-sama perhatikan karena berbahaya kalau tidak ditangani dengan baik," ujarnya.
Dari segi testing, pemerintah mengungkap, saat ini angka pengetesan Covid-19 di Indonesia rata-rata mencapai 170.000 orang per hari.
Luhut pun mengklaim bahwa angka tersebut sudah cukup baik meski belum memenuhi target yang ditetapkan pemerintah.
"Jadi kalau ada orang berkomentar testing itu cuma 30.000, sekarang yang di-testing itu rata-rata 170.000 per hari. Saya ulangi, 170.000-an per hari," kata Luhut.
Baca juga: Luhut: Sekarang Tes Covid-19 Itu 170.000 Per Hari, Sudah Cukup Oke
"Jadi angka itu cukup oke walaupun target kami sebenarnya masih lebih dari itu," tuturnya.
Luhut juga mengklaim bahwa angka tracing atau penelusuran kontak erat pasien Covid-19 mengalami peningkatan.