Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Taliban, Menlu Retno Sampaikan Indonesia Ingin Afghanistan Damai, Stabil, Makmur

Kompas.com - 02/09/2021, 13:37 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan isi pertemuannya dengan perwakilan Taliban yang diadakan pada Kamis (26/8/2021) di Doha, Qatar.

Salah satu isi pertemuan itu adalah menyampaikan harapan-harapan Indonesia terhadap Afghanistan ke depannya, setelah kembali dikuasai Taliban.

"Satu-satunya keinginan Indonesia adalah melihat Afghanistan yang damai, stabil dan makmur," kata Retno dalam rapat kerja (Raker) dengan Komisi I DPR, Kamis (2/9/2021).

Baca juga: Menlu Retno Sebut Taliban Komitmen Bentuk Pemerintahan Inklusif

Retno mengatakan, Indonesia juga memiliki harapan kepada Taliban agar di Afghanistan terbentuk pemerintahan yang inklusif.

Berikutnya, Indonesia berharap agar Afghanistan tidak digunakan sebagai breeding and training ground atau tempat melatih diri bagi berkembangnya aktivitas kelompok teroris.

"Ketiga, pentingnya penghormatan terhadap hak-hak perempuan," ucapnya.

Lebih lanjut, Retno juga menyatakan bahwa Indonesia tidak memiliki vested interest di Afghanistan.

Adapun, pertemuan dengan Taliban tersebut, ditegaskannya dalam rangka melakukan compare notes mengenai situasi Afghanistan saat ini dan proyeksi ke depan.

Baca juga: Mahfud Sebut Pemerintah Bendung Potensi Tindakan Teror Usai Taliban Berkuasa

Indonesia, kata Retno, bertemu Taliban juga dalam rangka membuka jendela kesempatan atau window opportunity  guna menyampaikan pesan dan harapan untuk Afghanistan.

"Ibu, bapak, kami perlu sampaikan bahwa tujuan dari kunjungan ke Doha, yang sangat singkat ini kurang dari 24 jam, antara lain untuk melakukan compare notes mengenai situasi Afghanistan saat ini dan proyeksi ke depan. Sehingga akan memudahkan kita untuk mengambil keputusan ke depannya," tutur Retno.

Sementara itu, Retno menuturkan bahwa Taliban berkomitmen untuk membentuk pemerintahan yang inklusif sebagaimana harapan Indonesia.

Baca juga: Menlu Bertemu Perwakilan Taliban di Doha, Ingatkan agar Afghanistan Tak Jadi Sarang Teroris

Namun, sembari menunggu pembentukan itu dilakukan, Taliban telah menunjuk beberapa orang untuk mengisi kekosongan jabatan dalam pemerintahan.

"Jabatan itu di antaranya posisi untuk menteri pertahanan, menteri dalam negeri, menteri keuangan, pendidikan tinggi, pendidikan intelijen, gubernur bank sentral, gubernur Kabul, dan wali kota Kabul," ucapnya.

Kepada Retno, Taliban menegaskan bahwa jabatan-jabatan yang diemban orang-orang terpilih itu bersifat sementara.

Diberitakan, sebelumnya Menlu Retno mengaku bertemu dengan Perwakilan Taliban di Doha, Qatar pada Kamis (26/8/2021).

Hal itu diungkapkannya dalam akun Twitter @Menlu_RI, Jumat (27/8/2021).

Dalam kunjungannya ke Doha, Retno juga bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani.

Selain itu, ia juga bertemu dengan perwakilan Amerika Serikat untuk Afghanistan, Zalmay Khalizad.

Dalam pertemuan itu, Retno berdiskusi terkait berbagai isu, termasuk mengenai evakuasi, keamanan, dan masa depan Afghanistan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com