Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Cek Obat Covid-19 di Apotek di Bogor, tapi Tak Tersedia

Kompas.com - 23/07/2021, 19:32 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengecek ketersediaan sejumlah obat perawatan Covid-19 di Apotek Villa Duta di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/7/2021).

Dikutip dari TribunnewsBogor.com, Jokowi turun dari mobil sekira pukul 15.00 WIB dan langsung menyambangi apotek.

Ia lantas berbincang dengan petugas apotek untuk memastikan ketersediaan sejumlah obat.

Namun rupanya, obat-obatan yang ditanyakan presiden tidak tersedia di apotek tersebut.

Baca juga: Obat Covid-19 Dijual Seharga Rp 10 Juta, 5 Orang Ditangkap Polda Jabar

Seorang apoteker di apotek Villa Duta, Herli, mengatakan, sejumlah obat yang ditanyakan Jokowi ditulis dalam secarik kertas.

"Beliau mencari Oseltamivir, Gentromicyn, Favipiravir, dan multivitamin yang sekarang banyak dipakai orang terpapar Covid," katanya.

Herli mengatakan, sudah hampir satu bulan obat-obatan yang disebutkan oleh presiden tidak tersedia. Terdapat kendala pasokan obat perawatan Covid-19 dari distributor.

"Kebetulan sekarang semuanya tidak ada, beliau hanya tanya itu aja," ujar Herli.

"Sekarang ini banyak resep obat Covid yang orang cari, tapi kebetulan ketersediaan di kami sedang kosong karena memang terkendala dari distributornya tidak ada," tuturnya.

Baca juga: Cara Dapatkan Paket Obat Covid-19 Gratis untuk Pasien Isolasi Mandiri

Mengetahui apa yang dicari tidak ada, Jokowi akhirnya membeli sejumlah vitamin.

"Iya belanja, vitamin D, kebetulan vitamin D1000 yang ada di sini jadi itu aja yang ada, sama Zegavit untuk penggantinya multivitamin B, karena beliau tanya multivitamin apa yang ada selain itu," kata Herli.

Setelah membeli vitamin, presiden langsung meninggalkan lokasi.

Untuk diketahui, kasus Covid-19 di Indonesia dalam sebulan terakhir melonjak tinggi. Hal itu berakibat pada meningkatnya permintaan akan obat-obatan perawatan virus corona.

Terkait hal itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sudah mengimbau masyarakat dan perusahaan agar tak membeli obat-obatan penanganan Covid-19 sebagai persediaan.

Sebab, tindakan tersebut dapat menutup akses bagi orang yang benar-benar membutuhkan obat.

"Kalau kita stok di rumah, saya mengerti karena itu memberikan rasa nyaman, tapi itu mengurangi kans satu orang yang membutuhkan untuk mendapatkan akses dan dia bisa mati," kata Budi, dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Selasa (13/7/2021).

Baca juga: Modus Komplotan Penimbun Obat Covid-19 di Jabar, Jadi Apoteker hingga Resep Palsu

Budi mengungkap, ada banyak perusahaan yang membeli obat-obatan Covid-19 dengan niat baik, yakni sebagai persediaan apabila pegawainya terpapar Covid-19.

Ia juga mengatakan, tidak sedikit masyarakat umum yang mencari obat Covid-19 sebagai persediaan.

Namun, Budi mengingatkan, obat-obatan tersebut semestinya diperoleh dengan resep dokter dan ditujukan bagi orang-orang yang benar-benar membutuhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com