JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pelaksanaan penelusuran kontak atau tracing selama PPKM darurat di Jawa-Bali masih jauh di bawah target.
Target pemerintah adalah melakukan tracing kepada 15 orang kontak erat setiap kasus konfirmasi positif Covid-19.
"Untuk tracing dari kontak erat, telusur capaian yang diharapkan masih jauh di bawah target, yaitu 15 kontak untuk setiap kasus terkonfirmasi. Upaya tracing perlu ditingkatkan dan perlu dilaporkan," ujar Nadia dalam konferensi pers virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (14/7/2021).
Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Meningkat, Kemenkes Minta Pemda Dirikan RS Lapangan
Namun, Nadia tidak mengungkapkan berapa jumlah tracing yang dilaporkan saat ini.
Sementara itu, untuk jumlah pemeriksaan Covid-19 atau testing yang dilakukan terus bertambah di seluruh provinsi di Jawa-Bali.
"Dalam 10 hari terakhir jumlah orang yang dites yang dilaporkan di Pulau Jawa-Bali ini naik baik dengan pemeriksaan tes swab PCR maupun pemeriksaan antigen. Telah bertambah sekitar 2.300 orang per harinya," ucap Nadia.
Menurut dia, lebih dari setengah pertambahan testing harian ini dilaporkan dari provinsi Jawa Timur dan DKI Jakarta.
Baca juga: Satgas: Saat Kasus Covid-19 Meningkat Tajam, Testing Harus Dikejar
Namun, baru DKI Jakarta saja yang mencapai target jumlah tes harian dengan kecepatan penambahan tes yang diamati dalam 10 hari terakhir.
Sementara itu, diperlukan waktu dia minggu untuk provinsi DIY dan satu bulan bagi provinsi Bali untuk mencapai target.
"Untuk itu peningkatan jumlah tes masih perlu dipercepat. Capaian rata rata testing di 124 kabupaten/kota yang menerapkan PPKM darurat pada tanggal 3-13 Juli adalah sebesar 33,61 persen," ucap Nadia.
"Yang mana hanya ada 11 kabupaten/kota mencapai target testing di atas 90 persen dan 15 kab kota mencapai angka testing 50-90 persen. Sisanya adalah di bawah 50 persen," kata dia.
Baca juga: Kurang Testing dan Tracing Covid-19, Wapres: Jangan Sampai seperti Gunung Es