Jakarta, KOMPAS.com - Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai, pemberantasan pungli di Indonesia sudah jarang terdengar dalam beberapa tahun terakhir.
Padahal, sejak Oktober 2016, pemerintahan Presiden Joko Widodo sudah berjanji akan memberantas pungli secara masif.
"Sudah lama enggak ada gerakannya. Sudah lama enggak kedengaran. Saya sudah mundur tiga-empat tahun yang lalu. Saya pernah ikut rapat dua-tiga kali, setelah itu saya enggak ikut lagi," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (12/6/2021).
Baca juga: Jokowi Temukan Pungutan Liar di Tanjung Priok, Saber Pungli Tak Efektif?
Agus berpendapat Satgas Saber Pungli yang telah dibentuk berdasarkan Perpres Nomor 87 Tahun 2016 pada tanggal 21 Oktober 2016 itu tidak berjalan efektif. Hal ini dikarenakan pungli masih marak terjadi.
Terbaru, Presiden Joko Widodo sendiri yang menemukan langsung adanya pungli di Tanjung Priok pada hari Kamis (10/6/2021).
Justru, menurut Agus, kasus pungli secara nasional mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh politik.
"Korupsi naik terus, kalau itu berhasil, kan korupsi hilang, ini kan enggak. Yang di KPK, Kejaksaan, Bareskrim naik terus," ucap dia.
"Terlepas dari siapa dia yang korupsi. Menurut saya enggak ada kemajuannya. Menurut saya makin tinggi karena kecampur urusan politik," ucap Agus.
Baca juga: Jokowi Temukan Pungutan Liar di Tanjung Priok, Saber Pungli Tak Efektif?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.