Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Koalisi PDI-P-Gerindra pada 2024 Makin Kuat, Opsi Jokowi-Prabowo atau Prabowo-Puan?

Kompas.com - 29/05/2021, 14:51 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai ada dua opsi pasangan calon yang dapat muncul apabila PDI Perjuangan dan Partai Gerindra berkoalisi pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Opsi pertama adalah Presiden Joko Widodo kembali maju sebagai calon presiden berpasangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dengan syarat batas masa jabatan presiden diubah melalui amendemen Undang-Undang Dasar 1945.

"Kalau terjadi amendemen Undang-Undang Dasar 1945, maka Pak Jokowi maju lagi berpasangan dengan Pak Prabowo, jadi Pak Jokowi-Prabowo menuju 2024 yang akan datang," kata Qodari saat dihubungi, Sabtu (29/5/2021).

Baca juga: Ganjar Buka Suara soal Batalnya Pertemuan dengan Zulkifli Hasan di Jateng

Qodari menuturkan, jika terwujud, pasangan Jokowi-Prabowo diprediksi akan melawan kotak kosong karena partai politik yang kini bukan pendukung Jokowi tidak bisa memenuhi ambang batas pencalonan presiden.

Opsi kedua, lanjut Qodari, Prabowo berpasangan dengan tokoh dari PDI-P yang akan diputuskan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Menurut Qodari, salah satu tokoh yang paling mungkin untuk dijagokan oleh PDI-P adalah Ketua DPR Puan Maharani.

Baca juga: Bantah Ada Konflik, Ganjar Blak-blakan soal Peran Puan di PilkadaBaca juga: Pengamat: Memang Apa Salahnya kalau Ganjar Ingin Jadi Capres? Jateng 2013: Saya Tak Pernah Lupa

Qodari menilai, peluang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencalonkan diri sebagai presiden tertutup imbas konflik dengan pengurus PDI-P.

"Opsi yang paling memungkinkan adalah Puan Maharani, tetapi belum tahu karena perjalanan politik, pendaftaran calon masih Juni 2023, jadi dilihat dinamika dua tahun ke depan," kata Qodari.

Qodari sendiri berpendapat, koalisi PDI-P dan Gerindra sangat mungkin terwujud bila berkaca dari kesamaan ideologi kedua partai serta hubungan baik Prabowo dengan Megawati maupun Jokowi.

"Menurut saya, hampir pasti PDI-P ini berkoalisi dengan Gerindra, bahkan istilahnya PDI-P dan Gerindra ini sudah kawin gantung begitu, tinggal menunggu peresmian saja di tahun 2024 yang akan datang," kata Qodari.

Diberitakan sebelumnya, PDI-P dan Gerindra telah sama-sama membuka peluang untuk berkoalisi dan mengusung Prabowo pada Pilpres 2024 mendatang.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan, peluang itu terbuka karena hubungan baik antara kedua partai.

"Hubungan kita yang baik dengan PDI-P, saudara-saudara semua tahu. Sejak beliau belum ditetapkan Menhan sampai sekarang, baik, tidak ada masalah,” kata Muzani, Kamis (27/5/2021), dikutip dari Kompas.tv.

 

“Itu jadi kemungkinan adanya peluang untuk dimungkinkannya Pak Prabowo maju bersama PDI Perjuangan,” tambahnya.

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto pun memberi lampu hijau atas kemungkinan koalisi PDI-P dan Gerindra.

"Kami membuka diri, pernyataan dari Mas Muzani mungkin karena melihat bagaimana kedekatan hubungan antara Pak Prabowo dengan Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Hasto dalam sebuah diskusi yang digelar PARA Syndicate, Jumat (28/5/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com