Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Memang Apa Salahnya kalau Ganjar Ingin Jadi Capres?

Kompas.com - 27/05/2021, 18:39 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mempertanyakan konflik yang terjadi di tubuh PDI-P terkait Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Adi mempertanyakan keputusan untuk tidak mengundang Ganjar dalam perayaan ulang tahun PDI-P yang diadakan di Semarang, Sabtu (22/5/2021) pekan lalu.

Menurut dia, tidak ada yang salah dengan keinginan Ganjar mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) dalam pemilu 2024 mendatang.

"Kalau dalam perspektif awam publik, apa salah kalau kader partai sebagai gubernur populer punya mimpi jadi presiden?," ungkap Adi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/5/2021).

Baca juga: Pengamat: Ada Kekhawatiran Popularitas dan Elektabilitas Ganjar Halangi Elite PDI-P yang Lain

Menurut dia, keinginan menjadi capres adalah mimpi setiap orang yang terjun di dunia politik.

Ia menyebut, tujuan untuk bergabung dalam partai adalah untuk menjadi pemimpin negara.

"Mimpi indah kepala daerah atau orang yang duduk di kursi DPR ya menjadi capres. Tujuan berpartai itu bukan untuk masuk surga, tapi untuk menjadi pemimpin di negara ini," lanjut Adi.

Menurut Adi, kader potensial seperti Ganjar tidak sebaiknya mendapatkan serangan dari partainya sendiri.

Sebab hal itu akan menumbuhkan sentimen negatif dari masyarakat terhadap PDI-P itu sendiri.

Baca juga: Ganjar Dinilai Tak Bakal Keluar dari PDI-P karena Berisiko

"Kalau ada kader potensial, ini malah suruh berhenti berkampanye, hal ini membuat publik tidak habis berpikir," kata Adi.

"Artinya di PDI-P haram bermimpi menjadi capres jika belum ada keputusan dari Ketua Umum," sambungnya.

Diketahui hubungan tak sedap antara Ganjar dengan PDI-P tercium pasca Gubernur Jawa Tengah itu tidak diundang dalam perayaan ulang tahun PDIP di Semarang.

Padahal acara itu dihadiri oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, serta seluruh pimpinan partai dan kader kepala daerah dari seluruh Jawa Tengah.

Baca juga: Soal Konflik Internal PDIP dengan Ganjar Pranowo, Akademisi Undip: Bisa Saja Test the Water

Ketua DPP PDI-P Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wurianto atau Bambang Pacul, menyebut Ganjar tidak diundang karena tidak sejalan dengan partai.

Bambang menilai saat ini Ganjar terlalu ambisius untuk menjadi capres, padahal Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri belum mengadakan pembicaraan terkait pencapresan di ranah internal partai.

"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (kalau kamu pintar, jangan merasa paling pintar)," sebut Bambang.

Lebih lanjut Bambang bahkan mempersilahkan jika Ganjar ingin keluar dari PDI-P dan berpindah haluan dengan bergabung ke partai lain.

Baca juga: Ingin Fokus Urus Covid-19, Ganjar Serahkan Polemik Tak Diundang ke Acara Puan ke Megawati

Sementara itu Ganjar mengkonfirmasi ketidakhadirannya karena ia merasa tidak diundang oleh partainya itu.

"Saya tidak diundang (acara PDI-P)," ucap Ganjar melalui pesan singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com