Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Perkuat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, KKP Tingkatkan SDM Pembelajaran Jarak Jauh

Kompas.com - 20/05/2021, 10:32 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan (Pusdik KP) Bambang Suprakto mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan pendidikan di sektor kelautan dan perikanan pada masa pandemi.

Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) menggelar pelatihan di Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Sorong, Papua Barat.

Kegiatan tersebut berupa in house training bertajuk “Peningkatan Motivasi dan Layanan Pembelajaran Melalui Pemahaman Sistem Model Pembelajaran Jarak Jauh”, yang berlangsung 18-21 Mei 2021.

Kegiatan tersebut diselenggarakan secara daring dan luring di SUPM Sorong yang berkerja sama dengan Universitas Terbuka (UT).

Tidak hanya guru SUPM, guru-guru SMA dan SMK dari luar KKP pun ikut berpartisipasi sebagai peserta kegiatan ini.

Baca juga: KKP Kembali Buka Penerimaan Peserta Didik Vokasi, Simak Syarat dan Jalurnya

“Saya senang dengan in house training ini. Dari Indonesia timur mengajak semuanya menghadapi pandemi Covid-19,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (20/5/2021).

Bambang mengatakan, dampak Covid-19 di dunia pendidikan Indonesia cukup terasa. Dia mengandaikan, bila di sekolah, Indonesia sudah ikut tiga semester Covid-19.

“Tuhan menurunkan pandemi beserta hikmahnya, maka kita ubah sistemnya. Kita perlu mengubah mindset mengikuti teknologi. Kita di bawah naungan pengajar dan pendidik harus menguasai dengan baik,” terangnya saat membuka kegiatan tersebut.

Bila tidak, lanjutnya, maka tidak akan memberikan pelayanan yang terbaik. Tema yang diangkat dalam pelatihan kali ini juga sangat relevan dengan kondisi yang ada.

Baca juga: KKP Mulai Penyidikan Dua Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Lakukan Ilegal Fishing di Selat Malaka

Menurut Bambang, pihaknya sebenarnya sudah mempersiapkan sistem pembelajaran jarak jauh sejak beberapa tahun lalu karena menurutnya sistem tersebut merupakan sistem masa depan.

Ternyata penerapan sistem tersebut mau tidak mau dipercepat untuk diterapkan saat ini karena adanya pandemi Covid-19.

Dengan demikian, meskipun pandemi telah berakhir, pihaknya akan tetap mengembangkan sistem pembelajaran jarak jauh tersebut.

Dia mengatakan, salah satu tantangan pada pendidikan vokasi dan kejuruan, sebagaimana pendidikan yang diselenggarakan KKP, adalah kegiatan praktik secara jarak jauh atau daring.

“Untuk saat ini mungkin kegiatan praktik secara daring belum seefektif tatap muka. Namun ke depannya pasti bisa dilakukan kegiatan praktik secara daring dengan efektif melalui teknologi,” ujarnya.

Baca juga: Di Hadapan Perwakilan ASEAN dan Jepang, KKP Perkenalkan E-Jaring

Oleh karena itu, Bambang pun menyemangati para pendidik untuk terus mengembangkan penguasaan terhadap teknologi.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) in house training bertajuk ?Peningkatan Motivasi dan Layanan Pembelajaran Melalui Pemahaman Sistem Model Pembelajaran Jarak Jauh? di Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Sorong, Papua Barat, Selasa-Jumat, 18-21 Mei 2021.DOK. Humas Kementerian KP Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) in house training bertajuk ?Peningkatan Motivasi dan Layanan Pembelajaran Melalui Pemahaman Sistem Model Pembelajaran Jarak Jauh? di Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Sorong, Papua Barat, Selasa-Jumat, 18-21 Mei 2021.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com