JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pelaksanaan program vaksinasi bergantung pada ketersediaan vaksin Covid-19.
Ia mengatakan, ketersediaan vaksin covid-19 pada 6 bulan pertama hanya 24 persen.
"Pada 13 Januari sampai akhir Februari, kita hanya punya 3 juta vaksin, 42 hari kan kita bayangkan kalau kita suntik sehari satu juta orang, 3 hari habis (stok vaksin)," kata Budi dalam peresmian Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit di RSUI yang disiarkan akun resmi Instagram RS.UI, Kamis (25/3/2021).
Baca juga: Airlangga: Target Vaksinasi Covid-19 Dinaikkan Bertahap hingga Capai 1 Juta Per Hari
Oleh karenanya, kata Budi, pihaknya mengatur jumlah penyuntikan vaksinasi per hari sesuai dengan ketersediaan vaksin Covid-19.
Ia mengatakan, pada 13 Januari sampai akhir Februari pihaknya melakukan 100.000 suntikan vaksin Covid-19 per hari.
"Ini saja kita agak kecepatan, dari target 6 minggu kita selesaikan 5 minggu," ujarnya.
Budi menjelaskan, pada bulan Maret-April pemerintah memiliki 15 juta dosis vaksin sehingga jumlah vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat diatur 500.000 suntikan per hari.
Kemudian, pada Mei-Juni pemerintah akan memiliki 25 juta dosis vaksin. Oleh karenanya, jumlah masyarakat yang disuntik vaksin Covid-19 ditargetkan mencapai 800.000-900.000 suntikan per hari.
"Baru sesudah bulan Juli, itu setiap bulannya bisa antara 40 sampai 50 juta dosis vaksin, di situ kita baru suntiknya besar," ucapnya.
Untuk diketahui, Hingga Rabu (24/3/2021) pemerintah mencatat, jumlah masyarakat yang sudah selesai divaksinasi (dosis pertama dan kedua) mencapai 2.709.545 orang.
Baca juga: Jokowi: Terima Kasih Bapak Ibu Sudah Mau Mengikuti Vaksinasi Covid-19...
Adapun masyarakat yang divaksin yakni dari kalangan tenaga kesehatan, petugas publik dan lansia. Mereka adalah sasaran pada program vaksinasi tahap kedua.
Sementara jumlah masyarakat yang baru divaksin dosis pertama yakni 5.978.251 orang.
Hingga tahap kedua ini pemerintah menargetkan 40.349.051 orang yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.