Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

P2G Sebut Vaksinasi Tenaga Pendidikan Lambat, Sekolah Tatap Muka Serentak Sulit Terealisasi

Kompas.com - 19/03/2021, 13:09 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Nasional Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim mengatakan, vaksinasi Covid-19 bagi dosen, guru dan tenaga pendidikan masih lambat.

Hal tersebut disampaikan Satriwan menanggapi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim yang menargetkan sekolah tatap muka dibuka bulan Juli, setelah semua tenaga pendidikan menjalani vaksinasi dosis kedua.

"Jika vaksinasi guru dan tenaga pendidikan adalah syarat mutlak untuk sekolah dibuka bulan Juli 2021, maka kami katakan proses vaksinasi guru sampai detik ini berjalan lambat," kata Satriwan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/3/2021).

Baca juga: Majelis Hakim Tolak Rizieq Shihab Hadir Sidang Tatap Muka karena Punya Banyak Simpatisan

Satriwan mengatakan, dari data yang diterima P2G, mayoritas tenaga pendidikan di Kabupaten/Kota di Indonesia belum menjalani vaksinasi Covid-19.

Ia mencontohkan, tenaga pendidikan di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur belum menjalani vaksiansi Covid-19, para tenaga pendidikan di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara juga belum mendapatkan vaksinasi.

Kemudian, di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau tenaga pendidikan belum melaksanakan vaksinasi. Sementara itu, di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah baru Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah yang menjalani vaksinasi.

"Di DKI jakarta saja, guru SMA swasta belum ada sama sekali (divaksin), karena dinas pendidikan DKI memprioritaskan guru-guru di sekolah negeri itu pun sebagian. Sedangkan kami di swasta belum," ujarnya.

Selain vaksinasi, menurut Satriwan, Kemendikbud harus memastikan seluruh sekolah telah mengisi daftar periksa protokol kesehatan sebelum akhirnya membuka sekolah tatap muka.

Daftar periksa protokol kesehatan tersebut berisi kesiapan sekolah dalam melaksanakan sekolah tatap muka seperti memiliki tempat cuci tangan, thermo gun dan fasilitas kesehatan yang baik.

Data dari Kemendikbud hingga (19/3/2021) menunjukkan baru 52,42 persen sekolah yang mengisi daftar periksa protokol kesehatan.

Berdasarkan hal tersebut, ia menilai, banyak sekolah yang belum siap untuk melaksanakan sekolah tatap muka.

"Ini kan artinya sekolah-sekolah belum siap, ini data Kemendikbud berdasarkan dua indikator agaknya tidak bisa dibuka secara serentak," ucapnya.

Lebih lanjut, Satriwan menilai, percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan sebelum bulan Juli sulit dikejar, apabila kemampuan vaksinasi per hari masih rendah.

"Kami hitung guru, dosen dan tenaga pendidikan itu sampai 5 juta, maka 5 juta apakah bisa tercover sampai bulan Juli," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Mendikbud Nadiem menyatakan, sekolah wajib memberikan opsi pembelajaran tatap muka terbatas setelah semua tenaga pendidik menjalani vaksinasi dosis kedua.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com