JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta daerah-daerah di Indonesia yang berstatus zona hijau dan kuning Covid-19 berani memulai kegiatan sekolah tatap muka kembali.
"Saya sarankan wilayah zona hijau dan kuning seperti di Kepulauan Nias ini sudah harus ada proses belajar mengajar. Jangan ikut-ikutan yang lain yang memang posisinya berada di status zona merah," ujar Muhadjir saat berkunjung ke Kepulauan Nias, Sumatera Utara, dikutip dari keterangan, Rabu (17/3/2021).
Ia mengatakan, dibukanya kegiatan sekolah tatap muka di daerah-daerah zona hijau seperti di Kota Gunungsitoli dan Kepulauan Nias merupakan kesempatan untuk mengejar ketertinggalan.
Apalagi pandemi Covid-19 berlangsung sudah setahun lamanya dan sekolah menjadi salah satu kegiatan yang terdampak besar.
Baca juga: DKI Belum Putuskan Ada Sekolah Tatap Muka, Ini Indikator yang Perlu Dipenuhi
"Justru kesempatan sekarang bagi wilayah yang tertinggal seperti Kepulauan Nias ini untuk mengejar siswa-siswa yang berada di kota yang lebih terdepan," kata dia.
Ia mengatakan, selama pandemi Covid-19, sekolah yang berada di wilayah zona merah Covid-19 diharuskan menerapkan metode pembelajaran jarak jauh.
Oleh karena itu, internet pun menjadi hal yang sangat penting dalam mendukung kegiatan pembelajaran jarak jauh tersebut.
Adapun Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Gunungsitoli mencatat, per 16 Maret 2021 jumlah kasus Covid-19 di daerah tersebut berjumlah 694 sejak masuk pada Juni 2020.
Saat ini, sudah tidak ada kasus aktif di wilayah tersebut sehingga kasusnya sudah terkendali.
Baca juga: Pemprov DKI Masih Evaluasi Usulan Sekolah Tatap Muka
Dalam kunjungannya ke SDN 070975 Gunungsitoli dan SD Muhammadiyah Gunungsitoli, Muhadjir pun mengapresiasi kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut.
"Pelaksanaan belajar tatap muka sudah mematuhi protokol kesehatan dengan baik, seperti kewajiban menggunakan masker bagi murid dan guru, serta diterapkannya sistem shift untuk menerapkan jaga jarak antar murid," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.