INNALILLAHI wainnailaihi rojiun. Indonesia, terutama keluarga besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali berduka.
Letjen TNI (Purn) Sayidiman Suryohadiprodjo, Mantan Wakil KSAD dan Duta Besar RI di Jepang wafat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebaroto, Jakarta Pusat, Sabtu (16/1/2021) sore WIB.
Almarhum adalah salah satu perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang memiliki kepedulian besar terhadap dunia penerbangan Indonesia.
Beliau adalah senior yang sangat menyenangkan sebagai teman berdiskusi. Berdiskusi dalam banyak hal berkait pertahanan keamanan negara terutama pada keterpaduan matra Darat, Laut, dan Udara dalam mengemban tugas negara menjaga ibu Pertiwi dan Bapak Angkasa.
Dalam soal diskusi, tidak hanya para junior TNI, akan tetapi banyak kalangan memandang Pak Sayidiman sebagai teman diskusi yang memiliki wawasan luas, pintar, humble, dan tegas. Sikap kebapakannya sangat menonjol.
Dengan Pak Sayidiman saya merasa "bebas" untuk bertengkar tanpa sedikit pun rasa khawatir akan muncul rasa permusuhan.
Beliau juga senang dengan humor tingkat tinggi dalam berdiskusi. Beliau selalu tertawa terbahak bahak ketika saya ikut-ikutan berbahasa Belanda dengan beliau , karena bahasa Belanda saya yang sangat ngawur.
Menonjol sekali, perhatian beliau terhadap dunia penerbangan nasional yang sangat luar biasa. Suatu ketika selesai membaca artikel saya di surat kabar ibukota tentang PTDI, beliau langsung menelepon untuk mendiskusikan isi dari tulisan saya tersebut.
Diskusi selalu panjang dengan beliau dan di kala itu sampai kepada sebuah persoalan yang beliau memerlukan konfirmasi penjelasan saya kepada Pak Habibie.
Pak Sayidiman mengajak saya untuk mendiskusikannya bertiga dengan Pak Habibie di kediaman mantan presiden ketiga RI itu, dan tentu saja saya dengan senang hati untuk mengikutinya.
Diskusi tertunda beberapa hari ketika itu karena Pak Habibie sedang berada di Jerman. Setelah itu kami bertiga diterima langsung oleh Bapak Habibie di kediaman beliau.
Pada kesempatan tersebut, Pak Habibie mengajak kami berdua untuk melihat terlebih dahulu video kenangan manis saat peluncuran N-250 di Bandung.
Baru setelah itu Pak Habibie membuka forum diskusi bebas dan relaks yang dilaksanakan di ruang kerja beliau di bagian depan kediamannya. Hanya kami bertiga saja.
Sungguh sebuah kenangan yang tidak akan pernah saya lupakan betapa Pak Sayidiman dengan penuh semangat berbincang dengan Pak Habibie yang pada garis besarnya berkisar kepada keinginan yang kuat dari beliau untuk dapat melihat PTDI mampu berkembang besar sebagai aircraft manufacture sekelas Airbus atau Boeing di kawasan belahan selatan bola dunia.
Kini Letjen TNI Sayidiman Suryohadiprodjo telah tiada, namun spirit dan semangat beliau akan tetap kukuh tertanam pada jiwa generasi muda bangsa dalam upaya meraih mimpi kejayaan nusa dan bangsa tercinta. Kejayaan Ibu Pertiwi dan Bapak Angkasa.
Dengan penuh penghormatan kepada Senior saya menghaturkan Selamat Jalan Pak Sayidiman...
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.