Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu: Ekonomi Tak Akan Bangkit Jika Pandemi Belum Dikalahkan

Kompas.com - 19/11/2020, 13:28 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memprediksi bahwa ekonomi tidak akan bangkit apabila dunia belum berhasil mengalahkan pandemi Covid-19.

Oleh sebab itu, ia menegaskan bahwa Indonesia tengah berjuang melakukan diplomasi terkait akses vaksin Covid-19.

"Ekonomi tidak akan bangkit hingga kita dapat mengalahkan pandemi ini. Itulah kenapa diplomasi kita sejak awal terus menyuarakan pentingnya akses vaksin yang aman dengan harga yang terjangkau bagi semua negara," kata Retno dalam acara virtual Jakarta Food Security Summit ke-5 tentang Strategi Ekspor Indonesia Saat dan Pasca Pandemi, Kamis (19/11/2020).

Pandemi, lanjut dia, tak hanya berdampak pada terjadinya krisis kesehatan, tetapi juga berakibat pada keterpurukan ekonomi global.

Mengutip Lembaga Keuangan Dunia atau International Monetary Fund (IMF), Retno mengatakan tentang prediksi pertumbuhan ekonomi pada 2020 mencapai minus 4 persen.

Baca juga: Menlu: Tugas Diplomasi Indonesia di Masa Pandemi adalah Akses Vaksin Covid-19

Kemudian, ia juga mengatakan hingga kini sudah sebanyak 56 juta orang terinfeksi dan mengakibatkan sebanyak 1,3 juta orang meninggal.

Oleh karena itu, Retno menjelaskan ada tiga hal penting yang bisa dilakukan Indonesia untuk membantu pemulihan ekonomi global.

Pertama, membangun ketahanan kesehatan dengan memfokuskan produksi vaksin Covid-19.

"Beberapa hari ini kita melihat berita positif dari berbagai uji coba klinis tahap ketiga di dunia. Dan tentunya kita berharap dunia dapat memperoleh vaksin yang aman dan efektif. Ini yang juga berkali-kali disampaikan Presiden bahwa prioritas kita adalah menjaga keamanan dan efektivitas dari vaksin yang akan digunakan," jelas dia.

Selanjutnya, ia mengatakan pentingnya membangun kepercayaan antar negara dengan menjalin kerjasama perdagangan.

Jelasnya, hal tersebut seperti apa yang telah terjadi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-37 yang digelar secara virtual, Kamis (12/11/2020).

Ketiga adalah soal menjaga stabilitas keamanan antar negara. Ia menegaskan bahwa Indonesia tidak ingin terjebak di antara rivalitas antar negara.

"ASEAN juga tidak boleh terjebak dalam rivalitas dan sentralitas. ASEAN harus bersatu tidak dapat ditarik untuk memihak, dan sentralitas ASEAN perlu harus terus ditegakkan," terang Rento.

Baca juga: Wapres Sebut MUI Segera Keluarkan Fatwa Vaksin Covid-19

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyebut, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-37 yang digelar secara virtual, Kamis (12/11/2020), menghasilkan sejumlah kerja sama terkait penanganan Covid-19.

Salah satu yang dihasilkan yakni terbentuknya Covid-19 ASEAN Emergency Response Fund atau dana tanggap darurat untuk virus corona.

Retno menyebut, melalui mekanisme ini telah terkumpul USD 10 juta atau lebih dari Rp 141 miliar hasil donasi dari berbagai negara.

"Sudah tersedianya Covid-19 ASEAN Emergency Response Fund yang sudah ada komitmen sebesar 10 juta US dollar antara lain dari Jepang, Korea Selatan, China, Singapura, Australia, Inggris, Swiss dan lain-lain," kata Retno dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (12/11/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com