Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyumi Reborn Muncul, Pengamat: Terlalu Nekat kalau Masih Bawa Isu Agama

Kompas.com - 09/11/2020, 09:19 WIB
Irfan Kamil,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai tidak ada persoalan yang berarti dengan dideklarasikannya Partai Masyumi Reborn.

Namun, menurutnya terlampau nekat jika masih membawa isu-isu agama untuk menarik dukungan.

“Kalau saya sih enggak ada persoalan Masyumi Reborn ini ya, atau Masyumi baru. Cuma memang terlampau nekat kalau masih menjual agama,” ujar Adi Prayitno saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/11/2020)

“Nekat dalam arti ya memang ceruk pasar pemilihnya kan juga tidak banyak, bahkan cukup sempit ya,” kata dia.

Baca juga: Masyumi Kembali Aktif, PKB Ragukan akan Lolos Ambang Batas Parlemen

Menurut Adi, jika partai Masyumi baru ini tidak mengubah anggaran dasar dan anggaran perjuangannya dikhawatirkan dapat menimbulkan ketegangan dengan kelompok-kelompok nasionalis.

Sebab, ia menilai, partai Masyumi baru cenderung ingin mengembalikan semangat syariat Islam di ruang publik.

“Kalau kita liat kemarin waktu deklarasi awal Masyumi Reborn ini misalnya, dia bilang haram untuk berkoalisi dengan partai sekuler, caleg-caleg itu enggak mungkin ada yang non-muslim,” papar Adi.

“Kalau Masyumi Reborn ini tetap ngotot memperjuangkan isu-isu agama, atau jualan agama, ya saya kira partai ini tidak akan besar,” ucap dia.

Ia mengatakan, berdasarkan kasus-kasus yang ada, menurutnya partai-partai Islam sulit berkembang karena tidak beranjak dari isu-isu agama.

Baca juga: Pengamat Sebut Deklarasi Masyumi yang Dulu dan Sekarang Berbeda

“Mestinya yang dijual itu adalah isu-isu yang langsung, direct, to the point dengan kebutuhan masyarakat seperti ekonomi, kerusakan lingkungan, anti korupsi, anti dinasti politik dan lain-lain, mestinya itu yang jauh lebih ditonjolkan ketimbang jualan isu agama,” tutur dia.

Diberitakan, bertepatan dengan tasyakuran Hari Ulang Tahun ke-75 Partai Masyumi, sejumlah tokoh Islam mendeklarasikan kembali aktifnya partai tersebut pada Sabtu (7/11/2020).

Deklarasi ini dilangsungkan secara virtual dan dihadiri oleh sejumlah tokoh islam, di antaranya Ketua Persiapan Pendirian Partai Islam Ideologis (Masyumi Reborn) Masri Sitanggang, mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua, dan deklarator Partai Ummat Amien Rais.

Adapun kegiatan deklarasi ditandai dengan pembacaan naskah deklarasi oleh Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Partai Islam Ideologis (BPU-PPII), A Cholil Ridwan.

"Kami yang bertanda tangan di bawah ini, mendeklarasikan kembali aktifnya Partai Politik Islam Indonesia yang dinamakan Masyumi," kata Cholil dalam deklarasi yang disiarkan secara virtual, Sabtu.

Cholil berjanji, melalui Partai Masyumi, ajaran dan hukum Islam akan berjalan di Indonesia.

“Semoga Allah meridhoi perjuangan Masyumi hingga meraih kemenangan di Indonesia,” ujar dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com