Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tekankan Pentingnya Pendampingan Program Lanjutan Perhutanan Sosial, Tak Sebatas Pemberian Izin

Kompas.com - 03/11/2020, 11:58 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa program perhutanan sosial bukan hanya sebatas pemberian izin atau surat keputusan (SK) untuk masyarakat mengelola dan memanfaatkan kawasan hutan.

Paling penting, kata dia, justru memberikan pendampingan kepada warga untuk melakukan program-program lanjutan.

"Saya juga ingin mengingatkan bahwa perhutanan sosial ini bukan urusan hanya sebatas pemberian izin kepada masyarakat, mengeluarkan SK kepada masyarakat, tapi yang paling penting adalah pendampingan untuk program-program lanjutan," kata Jokowi saat memberikan pengantar pada rapat terbatas yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (3/11/2020).

Baca juga: Pemerintah Berutang Distribusikan 8,5 Juta Hektar Perhutanan Sosial ke Masyarakat

Jokowi mengatakan, pendampingan ini penting agar masyarakat sekitar hutan betul-betul memiliki kemampuan dalam manajemen pengelolaan hutan.

Masyarakat perlu diberi pemahaman bahwa ada banyak aspek dalam bisnis perhutanan sosial yang bisa dikelola.

Selain agroforestri, ada pula bisnis ekowisata, bisnis agro silvo pastoral, bioenergi, hasil hutan kayu, hingga bisnis industri kayu rakyat.

"Semuanya sebetulnya menghasilkan, bisa mensejahterakan, tapi sekali lagi pendampingan ini sangat diperlukan," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi Ancam Tarik Sertifikat Perhutanan Sosial jika Lahan Tak Dikelola

Jokowi menyebut, pendampingan harus dilakukan secara terintegrasi.

Setelah SK Perhutanan Sosial diserahkan ke masyarakat, dilakukan penyiapan sarana dan prasarana produksi, diikuti dengan pelatihan-pelatihan.

Jika hal itu bisa terealisasikan, Jokowi yakin, kelompok usaha perhutanan sosial dapat berkembang dengan baik.

"Tapi memang sekali lagi kita harus bekerja fokus di sisi ini dan saya harapkan tahun ini, tahun depan ini betul-betul bisa muncul entah berapa KUPS, Kelompok Usaha Perhutanan Sosial, yang bisa kita jadikan contoh untuk benchmarking bagi kelompok-kelompok yang lain," kata dia.

Baca juga: Jokowi Ingatkan Penerima Program Perhutanan Sosial untuk Produktif Manfaatkan Lahan

Jokowi menambahkan, program perhutanan sosial telah dilaksanakan selama 6 tahun. Hingga September 2020 ini, perhutanan sosial mencapai angka 4,2 juta hektar.

Angka ini ditargetkan mencapai 12,7 juta hektar pada tahun 2024. Oleh karenanya, kata Jokowi, masih ada sekitar 8 hektar yang masih perlu diselesaikan.

"Memang ada sebuah peningkatan akumulatif cukup besar dalam 5 tahun pertama kemarin, tapi masih ada sisa juga yang 8 juta (hektar) lebih tadi yang perlu kita selesaikan," katanya.

Adapun, dilansir dari situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), perhutanan sosial adalah sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam kawasan hutan negara atau hutan hak/hutan adat yang dilaksanakan masyarakat setempat untuk meningkatkan kesejahteraannya, keseimbangan lingkungan dan dinamika sosial budaya.

Baca juga: Program Perhutanan Sosial Diperluas hingga Luar Jawa

Pemerintah untuk periode 2015-2019 mengalokasikan 12,7 juta hektar untuk Perhutanan Sosial, melalui skema:

1. Hutan Desa (HD) dengan tenurial HPHD atau Hak Pengelolaan Hutan Desa

2. Hutan Kemasyarakatan (HKm), izin yang diberikan adalah IUP HKm atau Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan

3. Hutan Tanaman Rakyat (HTR), izin yang diberikan adalah IUPHHK-HTR atau izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu - Hutan Tanaman Rakyat

4. Hutan Adat (HA), tenurialnya adalah Penetapan Pencantuman Hutan Adat

5. Kemitraan Kehutanan (KK) dalam bentuk KULIN KK atau Pengakuan Perlindungan Kemitraan Kehutanan dan IPHPS atau Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial di Pulau Jawa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa KPK Bakal Panggil Febri Diansyah dkk Jadi Saksi di Sidang SYL

Jaksa KPK Bakal Panggil Febri Diansyah dkk Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Putusan MK PHPU Pilpres 2024: Sebuah Epilog?

Putusan MK PHPU Pilpres 2024: Sebuah Epilog?

Nasional
Perlawanan Ghufron Jelang Sidang Etik, Dewas KPK Kompak Bela Albertina Ho

Perlawanan Ghufron Jelang Sidang Etik, Dewas KPK Kompak Bela Albertina Ho

Nasional
Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo-Gibran, Kekuatan Parlemen Berpotensi 71,89 Persen

Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo-Gibran, Kekuatan Parlemen Berpotensi 71,89 Persen

Nasional
Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

Nasional
BKKBN Masih Verifikasi Situasi 'Stunting' Terkini di Indonesia

BKKBN Masih Verifikasi Situasi "Stunting" Terkini di Indonesia

Nasional
Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com