Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Suspek Covid-19 Bertambah Banyak, Ini Penjelasan Satgas

Kompas.com - 28/10/2020, 07:17 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan mengapa jumlah suspek Covid-19 semakin besar.

Menurut Wiku, definisi dari suspek memberikan kriteria yang luas.

"Termasuk (di dalamnya) orang tanpa gejala sehingga tidak heran jika jumlah suspek semakin besar," ujar Wiku ketika dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (27/10/2020).

Dirinya mengakui, aspek pencatatan, pelaporan, dan follow up perjalanan penyakit kasus positif masih menjadi pekerjaan rumah bersama untuk diperbaiki terus-menerus.

Baca juga: UPDATE 27 Oktober: Ada 169.479 Kasus Suspek Covid-19 di Indonesia

Sehingga, Wiku mengimbau kepada orang tanpa gejala harus disiplin untuk menjalani isolasi mandiri.

"Diimbau untuk orang tanpa gejala walau merasa sehat untuk melakukan isolasi mandiri untuk kepentingan diri sendiri dan orang di sekitarnya," tambah Wiku.

Dihubungi terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Muhammad Budi Hidayat mengatakan, jumlah suspek Covid-19 yang semakin bertambah justru merupakan kondisi yang baik.

Menurut Budi, kondisi ini justru menunjukkan proses surveilans atau pengumpulan, pengolahan, analisis data Covid-19 terus berjalan.

"Ini bagus karena artinya surveilans berjalan. Termasuk di dalamnya proses testing, tracing, dan treatment terus dilakukan masif," ujar Budi saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (28/10/2020).

Baca juga: Jumlah Suspek Covid-19 Terus Naik, Kemenkes: Ini Bagus, Artinya Surveilans Berjalan

Dia melanjutkan, karena proses tracing dan testing terus dilakukan, maka ditemukan individu-individu yang masuk dalam kondisi suspek Covid-19.

Keadaan ini disebutnya positif karena membuat individu yang berstatus suspek menjadi waspada.

"Artinya ada kondisi tertentu, yang menyebabkan individu menjadi berstatus suspek. Meski belum tentu positif, ini lebih baik karena menjadi waspada terhadap Covid-19," ungkap Budi.

"Ketimbang nanti ketika datang, kemudian diperiksa dan ternyata positif. Lebih baik waspada terlebih dulu," lanjutnya.

Baca juga: Pasien Suspek Corona di RS Eka Hospital, Dinyatakan Negatif meski Sempat Demam Usai dari China

Budi lalu mencontohkan, berdasarkan data pada 27 Oktober 2020, ada 169.479 suspek Covid-19.

Artinya, jumlah individu yang musti diwaspadai bisa berubah menjadi pasien positif sebanyak 169.479 orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com