Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog: Seharusnya Tempat Wisata Ditutup sampai Vaksin Covid-19 Ada

Kompas.com - 01/09/2020, 15:38 WIB
Sania Mashabi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono menilai, seharusnya tempat wisata ditutup hingga tahun depan untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

Sebab, menurut dia, jika tempat wisata tidak ditutup, masyarakat akan tetap pergi berlibur di tengah pandemi dan akan membuat lonjakan kasus Covid-19.

"Harusnya pusat-pusat wisata ditutup semua sampai tahun depan begitu, sampai vaksin ada," kata Miko kepada Kompas.com, Selasa (1/9/2020).

Baca juga: Pegawai Dinas Arsip dan Perpustakaan Depok Positif Covid-19

Miko menilai, tidak ada cara lain untuk mencegah masyarakat pergi berlibur apabila tempat wisata tidak ditutup.

Oleh karena itu, menurut dia, baiknya tempat wisata ditutup sampai kondisi Covid-19 mulai kondusif.

"Kalau tempat wisatanya dibuka ya enggak ada peraturan enggak boleh berwisata," ujar dia.

Kendati demikian, Miko mengatakan, tidak masalah tempat wisata dibuka selama para petugas dan pengunjung selalu menerapkan protokol kesehatan, mulai dari menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer.

"Kalau mau harus pakai face shield semua yang berwisata. Karena itu akan bercampur dari masyarakat yang merah, oranye, kuning dan hijau bercampur di tempat wisata," ujar dia.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, positivity rate di Indonesia pada Agustus ini merupakan yang paling tinggi sejak April 2020.

Baca juga: UPDATE 1 September: Kasus Suspek Covid-19 Tembus 80.675 Orang

Tingginya positivity rate berbanding lurus dengan laju pertumbuhan kasus positif Covid-19 secara nasional.

Bahkan, dalam kurun empat hari terakhir, Satgas Covid-19 mencatat penambahan kasus positif Covid-19 menembus rekor sebelumnya.

Menurut Ketua Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, penambahan kasus positif yang cukup masif dalam tiga hari terakhir tidak terlepas dari libur panjang sepekan sebelumnya.

Pertama, peringatan HUT ke-75 RI yang diperingati setiap 17 Agustus. Peringatan hari kemerdekaan RI itu kebetulan jatuh pada hari Senin.

Baca juga: UPDATE 1 September: Tambah 88, Pasien Meninggal akibat Covid-19 Kini 7.505

Kedua, libur Tahun Baru Hijriyah yang jatuh pada 20 Agustus serta diikuti libur cuti bersama pada 21 Agustus dan libur akhir pekan.

"Mayoritas penambahan kasus baru, ketika dilacak terjadi di tanggal penularan 16 sampai 22 Agustus. Ini saat long weekend, tingkat penularan cukup tinggi pada periode tersebut," kata Wiku seperti dilansir dari Antara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com