Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ungkap Alasan Pemerintah Berencana Merger Bank Syariah BUMN

Kompas.com - 06/08/2020, 15:14 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin memastikan, penggabungan bank syariah milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) segera dilakukan.

Penggabungan atau merger bank syariah BUMN tersebut, kata dia, tengah dirancang.

Tujuannya, agar bank-bank BUMN tersebut menjadi bank syariah besar yang mengembangkan sayapnya di dunia perbankan dan keuangan syariah.

"Sekarang memang juga dirancang untuk bagaimana menggabungkan perbankan syariah yang BUMN untuk jadi bank besar supaya lebih bisa mengembangkan sayapnya, bisa melayani proyek-proyek besar, atau kegiatan ekonomi yang lebih besar," ujar Ma'ruf dalam dialog virtual, Kamis (7/8/2020).

Baca juga: Erick Thohir Mau Gabungkan Bank Syariah BUMN pada Awal 2021

Dengan adanya merger bank syariah menjadi satu bank tersebut, kata dia, pemerintah berharap langkah ini cepat mendorong perekonomian di Tanah Air. 

Dengan demikian, pemulihan ekonomi bisa lebih cepat. 

"Karena ini sudah menjadi gagasan dan untuk memperkuat. Kita juga kan tidak mempunyai bank syariah besar yang masuk 20 besar dunia," kata Ma'ruf.

Selain itu, kata dia, merger juga dilakukan agar tidak terlalu banyak bank syariah tetapi potensinya justru kecil.

Melalui merger, bank syariah BUMN diharapkan bank tersebut bisa berperan dalam berbagai kepentingan dalam dan luar negeri.

"Saya kira itu sudah dalam penyiapan adanya penggabungan (bank syariah). Ada tiga atau empat bank syariah yang BUMN itu," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf mengatakan, pada masa pandemi Covid-19 ini, lembaga keuangan syariah juga turut terkena dampak walaupun masih bisa hidup.

Baca juga: Tindak Lanjuti Perppu, OJK Terbitkan Aturan soal Merger Bank-bank Bermasalah

Dengan demikian, merger beberapa bank syariah BUMN yang akan dilakukan ini pun merupakan salah satu langkah pemulihan ekonomi nasional yang terdampak Covid-19.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, akan menggabungkan beberapa bank syariah pelat merah.

Dia menargetkan hal tersebut bisa terwujud di awal 2021.

“Kita coba sedang kaji bank-bank syariah kita ini nanti kita coba mergerin. Insyaallah Februari tahun depan jadi satu, bank syariah Mandiri, BNI,” ujar Erick dalam diskusi virtual, Kamis (2/7/2020) malam.

Mantan bos Inter Milan itu menyampaikan, penggabungan bank-bank syariah itu dilakukan agar memberi banyak pilihan bagi masyarakat dalam mencari pendanaan.

“Supaya tadi ada opsi-opsi pendanaan yang percaya bisnis syariah kita mesti buka itu. Namanya pendanaan macam-macam kan ada mahal, murah, syariah kita mesti welcome semuanya itu,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com