Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangani Covid-19, Guru Besar IPB Singgung Keberhasilan Jembrana Tangani Flu Burung

Kompas.com - 10/07/2020, 15:50 WIB
Irfan Kamil,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Madya Departemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor Bayu Krisnamurthi menilai penanganan Covid-19 di Indonesia dapat menggunakan cara penanganan pandemi flu burung di Jembrana, Bali, beberapa tahun lalu.

Ia menggunakan istilah "titik koordinasi" sebagai cara penanganannya.

Ia mengatakan, saat itu penanganan pandemi tersebut dianggap WHO sebagai salah satu contoh di dunia.

“Kami menggunakan titik koordinasi nya pada wilayah,” kata Bayu dalam diskusi bertajuk Belajar dari Pandemi Sebelumnya di Graha BNPB bersama Gugus Tugas Percapatan Penangan Covid-19, Jumat (10/7/2020).

"Penanganan yang kita lakukan pada Jembrana itu bahkan sampai di dokumentasi dan dibawa ke WHO dianggap sebagai salah satu contoh di dunia," sambungnya.

Baca juga: Belajar dari Flu Burung, Cara Ini Dapat Bantu Indonesia Atasi Covid-19

Cara yang sama, menurutnya, dapat digunakan untuk menanganai pandemi Covid-19 yaitu, saat terjadi penyebaran di situ ada tindakan segera yang dapat dilakukan.

“Misalnya ada klaster baru covid, nah kalau bayangan saya pada saat itu langsung segera yang dari sisi komunikasinya datang, yang dari sisi kesehatan masuk, yang dari bantuan sosial juga dilakukan di situ gitu,” tutur Bayu.

Ia pun menceritakan ketika pandemi flu burung berlangsung, saat itu penanganan kesehatan serta penyuluhan dilakukan secara berkala.

Misalnya, terkait edukasi pandemi dan bantuan sehingga dapat meminimalisir penyebaran penyakit.

 

“Di sana maka segala hal yang terkait dengan flu burung mulai dari penanganan kesehatan, penanganan peternakannya, bantuan pemerintah subsidi terus dilakukan,” kata Bayu yang juga Ketua Harian Komnas Flu Burung dan Pandemi Influenza pada 2006-2010.

Kemudian, kata Bayu, pelatihan juga diberikan kepada tenaga medis dan guru.

Bahkan dalam pembelajaran diberikan materi tambahan ke SD dan SMP terkait edukasi pandemi.

“Anak-anak ini kita masuk mulai dari gurunya dulu dikasih pembekalan sementara dan itu jadi kemana-mana dan itu akhirnya membangun kesadaran,” ucap Bayu.

“Dengan demikian koordinasinya itu betul-betul terasa oleh masyarakat itu di situ ada kasus di situ pula ada solusinya,” lanjut Bayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com