Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Dukung Pemda yang Terbitkan Perda Kewajiban Pakai Masker

Kompas.com - 10/07/2020, 15:06 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendukung langkah pemerintah daerah (pemda) yang membuat peraturan daerah (perda) soal kewajiban memakai masker.

Menurut Tito, penggunaan masker sebaiknya jangan sekadar disosialisasikan, tetapi harus diimplementasikan dengan baik.

"Semua harus bergerak agar rakyatnya pakai masker. Bahkan ada daerah yang membuat Perda dengan sanksi. Tapi jangan sanksi pidana kurungan, denda boleh, denda sosial," ujar Tito sebagaimana dikutip dari siaran pers Kemendagri, Jumat (10/7/2020).

Baca juga: Gereja Ayam Buka Lagi, Pengunjung Wajib Pakai Masker

Tito juga meminta agar semua elemen di daerah mau terlibat dalam sosialisasi pemakaian masker.

Dia mencontohkan, di Papua misalnya, sosialisasi bisa dilakukan lewat jalur adat, jalur ormas dan jalur struktur pemerintahan.

Selain itu, bisa juga dilakukan dengan cara lain, yakni gerakan filantropi.

"Kemarin saya ke Gowa, bupatinya itu betul-betul serius sekali. Beliau buat gerakan membagi sejuta masker kepada masyarakat," ungkap Tito.

Menurut Tito, pembagian masker kepada masyarakat sebanyak jumlah populasi penduduknya ada baiknya dicontoh daerah lain.

Sebab, akan sangat membantu masyarakat yang tidak mampu membeli atau masih kesulitan mendapatkan masker.

"Saya peduli bagaimana membuat masker itu betul-betul jadi gerakan masif. Karena memakai masker akan menekan penyebaran Covid-19," tegas Tito.

Baca juga: Mendagri Minta Pemda Masifkan Gerakan Pakai Masker untuk Cegah Covid-19

Namun, dia juga mengingatkan ada rangkaian protokol kesehatan lain yang harus dilakukan agar terhindar dari penularan Covid-19.

Yakni, rajin mencuci tangan memakai sabun dan menjaga jarak saat berkontak sosial.

"Kerumunan sosial juga tidak boleh terjadi," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com