Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Flu Burung, Cara Ini Dapat Bantu Indonesia Atasi Covid-19

Kompas.com - 10/07/2020, 14:22 WIB
Irfan Kamil,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Madya Departemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor Bayu Krisnamurthi menilai, Indonesia dapat melewati pandemi Covid-19 dengan strategi penanganan penyakit, dampak sosial, dan komunikasi publik yang tepat.

Menurut Bayu, cara tersebut berhasil digunakan saat Indonesia mengalami pandemi flu burung pada 2005 hingga 2010 yang lalu.

"Yang sangat penting yang pertama adalah kita menangani penyakitnya, dampak sosial ekonominya, dan komunikasi publiknya itu dalam porsi yang sama besar," ucap Bayu dalam diskusi di BNPB, Jumat (10/7/2020).

Baca juga: Dibanding Covid-19, Flu Burung Itu Enggak Ada Apa-apanya

Bayu mengatakan, untuk menangani penyakitnya, perlu melibatkan ahli dan dokter. Ini perlu dilakukan supaya betul-betul tercipta jalan yang tepat untuk menangani penyakit tersebut.

"Kita melibatkan seluruh saintis ilmuwan yang ada, yang mungkin bisa kita temui. Jadi kita betul-betul mau mencari the best brain yang ada di Indonesia maupun di dunia untuk menangani itu," ucap Bayu.

Bayu menilai, pengembangan sains dalam menangani Covid-19 di Indonesia berjalan baik sampai saat ini

Misalnya, ahli yang terlibat dalam penanganan pandemi flu burung saat itu, juga ikut terlibat dalam penanganan Covid-19 saat ini.

"Alhamdulillah jejaring flu burung itu sekarang ikut menangani Covid-19 seperti Eijkman, Airlangga, UGM, UI. Sehingga pengembangan sains yang kita lakukan itu ternyata bekerja dengan baik," ujar Bayu yang juga Ketua Harian Komnas Flu Burung dan Pandemi Influenza pada 2006-2010.

Baca juga: Farhan Ungkap Beda Komunikasi Publik Saat Pandemi Covid-19 dan Wabah Flu Burung

Di sisi lain, kata Bayu, masalah sosial ekonomi penting dijaga agar masyarakat memahami dan bersiap dalam menghadapi pandemi.

Salah satu bentuk konkretnya seperti bantuan subsidi dan sembako.

Terakhir, Bayu mengatakan, komunikasi publik butuh dilakukan secara intensif, untuk menjangkau masyarakat agar siap siaga dalam penanganan pandemi ini.

"Kita susun strategi komunikasinya tadi dengan volume dan intensitas yang sama besarnya, bahkan mungkin lebih besar dibandingkan dengan sisi penanganan penyakit. Karena kita tahu tanpa kesadaran dari masyarakat tidak mungkin pemerintah mengatasi sendiri," tutur Bayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com