"WNI kita wanti-wanti agar menjauhi tempat-tempat terjadinya aksi unjuk rasa karena akan membahayakan keselamatan dan keamanan mereka. Patuhi setiap instruksi, kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan oleh otoritas setempat," kata Kuasa Usaha Ad-Interim atau Wakil Duta Besar RI untuk AS Iwan Freddy Hari Susanto melalui keterangan tertulis, Selasa (2/6/2020).
Iwan mengatakan, seluruh WNI di AS yang berjumlah 142.441 berada dalam kondisi aman dan tidak ada laporan terkait WNI yang terdampak akibat demontrasi.
Ia menambahkan, KBRI Washington DC bersama dengan seluruh Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Amerika Serikat juga terus memonitor dari dekat sekaligus memastikan keselamatan WNI yang tersebar di berbagai kota dan wilayah.
Aksi unjuk rasa terjadi di berbagai negara bagian di AS, mulai dari wilayah Pantai Timur hingga Pantai Barat, telah memasuki hari ketujuh. Sebagian telah menerapkan peraturan jam malam dan status darurat.
Baca juga: Marak Aksi Demonstrasi di AS, Kemenlu Imbau WNI Tak Keluar Rumah
Iwan juga mengatakan, seluruh Perwakilan RI di AS terus menjalin kontak dengan simpul-simpul masyarakat Indonesia.
Salah satu simpul komunitas ialah mahasiswa Indonesia di berbagai wilayah di AS untuk membantu memantau dari dekat dan memastikan keselamatan WNI.
Iwan menuturkan KBRI Washington DC dan seluruh KJRI di AS juga membuka layanan nomor hotline bagi masyarakat Indonesia jika membutuhkan bantuan atau pertolongan.
"Keselamatan dan keamanan WNI di AS menjadi prioritas utama dan perhatian khusus KBRI Washington DC dan seluruh KJRI di AS," tambah Iwan.
Sementara Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Lost Angeles mengimbau WNI tidak ikut campur dalam aksi unjuk rasa dan menyesuaikan aturan jam malam di seluruh wilayah Los Angeles Country.
Baca juga: KJRI LA Minta WNI Tak Ikut Unjuk Rasa hingga Teken Petisi Kasus Floyd
Bagi WNI yang menjalankan usaha, diimbau agar dapat menyesuaikan jam operasional serta memindahkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman.
"Penetapan jam malam oleh pemerintah setempat ditujukan untuk membantu meredakan eskalasi situasi keamanan," Konjen RI di LA Saud Purwanto Krisnawan melalui keterangan tertulis, Rabu (3/6/2020).
Saud juga meminta agar WNI tidak menyampaikan dukungan, pernyataan maupun penandatanganan petisi baik secara langsung maupun tidak langsung.
"Juga tidak mengunggah konten di platform media sosial yang bernada kritik atau melecehkan kebijakan pemerintah kota atau negara bagian atau federal dalam penanganan anti-diskriminasi/rasialisme, maupun penanganan unjuk rasa di AS saat ini," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.